Jumat, 27 Juli 2012

Mengajari Anak Menulis

Mengajari anak menulis : 

Banyak hal yang bisa kita dapat di dalam menulis. Menulis dalah aktifitas yang kompleks dengan koordinasi mata, jari, tangan dan anggota badan yang lain. Di dalam menlis kita perlu fokus, perlu terampil dalam motorik halus, gerakan jari, keseimbangan otak yang memerintah setiap anggota badan khususnya tangan dan jari untuk menuliskan kata atau kalimat yang kita inginkan, sehingga kita dapat menuangakn pikiran kita lewat tulisan. Selain itu dengan menulis kita jga dapat mengkomunikasikan kebutuhan kita dan juga membantu memori kita untuk mengingat poin-poin apa saja yang kita perlukan. 

Di dalam menulis banyak sekali tujuan, beberapa diantaranya :
1. Melatih keterampilan tangan dan jari
2. Koordinasi Otak, Mata, dan tangan
3. Melatih kesabaran
4. Melatih kemampuan bercerita (menulis buku harian, mendeskripsikan suatu kejadianb, dll)
5. Melatih Memori (menulis daftar belanjaan, menulis jadwal, imla, menulis apa yang anak baca (tentunya anak sudah bisa membaca dan memahami huruf yang berhubungan dalam kata dan kalimat) dll)
6. Melatih kemampuan mempersepsikan (menulis susunan kalimat)

tidak semua siswa masuk SD itu siap menulis, jadi sebelum masuk ke sekolah..persiapkan menulis terlebih dahulu. 

Bagaimana kita mengajarkan menulis pada anak-anak?

MENULIS

Objectif : 1. Persiapan sebuah komunikasi yang berarti
2. Mengembangkan kemampuan akademik
3. Meningkatkan kemampuan motorik kasar

Prosedur : Siapkan stimulus untuk anak agar membuat respon pada kertas.


Fase 1 : Menjilpak huruf dan angka. Gunakan kertas bergaris.

Fase 2 : Menjiplak , meniru dan menulis nama. Mulai ketika anak sudah sukses di fase 1.

Fase 3 : Meulis 9 bentuk Geometri :
1. Garis Vertikal l
2. Garis Horisontal __
3. Lingkaran O
4. Penggabungan Garis horisontal dan Vertikal + 
5. Garis Diagonal Kanan /
6. Garis Diagonal kiri \
7. Bujur sangkar (Kotak)
8. Penggabungan garis diagonal kanan dan kiri X 
9. Segitiga

Fase 4 : Menulis huruf dan angka. Mulai ketika anak sudah sukses di fase 3 dan anak dapat mengidentifikasi huruf dan angka. Guru mendikte “tulis (huruf….)

Fase 4 : Matching huruf ke kata, perintah dari kiri ke kanan.

Fase 5 : Meniru dari papan tulis di depan kelas.

Fase 6 : Mendikte kata.

Fase 7 : Menulis kalimat jawaban dari suatu pertanyaan.

Fase 8 : Menyalin dari buku

Fase 9 : Merangkum 

Fase 10 : Menulis buku harian (niscaya anakbs mengekspresikan apa yang ada dalam pikirannya termasuk Bully dari teman atau orang2 disekitarnya) 

Hal-hal yang harus kita perhatikan di dalam menulis (by bu. Any Sonata): 
1. Biarkan anak nyaman memilih tangan (kiri/kanan) tanpa harus memaksa merubahnya

2. Biasanya cara menulis yang kurang baik dimulai dengan pola pegangan yang salah, seperti menggenggam pensil, menyeret pensil

3. Penting bagi anak belajar untuk membentuk tiap huruf alphabet dengan cara yang benar dan bergerak menurut arah yang benar. Bila tidak, sukar untuk merubahnya dan mereka akan mengalami kesulitan ketika menulis dengan huruf sambung

4. Ajari anak menulis dengan huruf kecil, karena huruf-huruf tersebut akan sering dipakai dan dapat mengajarkn anak sejak dini tentang tata bahasa

5. Perhatikan postur tubuh anak pada saat anak menulis. hal ini akan mempengaruhi daya tahan menulis, serta konsentrasi anak

6. Kerapian dalam tulisan tangan tidak ada hubungannya dengan kecerdasan. tetapi penting untuk selalu mengembangkan tulisan tangan yang dapat dibaca. 

SELAMAT MENCOBA. _rt_

Rabu, 04 Juli 2012

Diary JBW

November 2011


Pertama kujumpa dirimu....dengan air liur yang menetes ku mulai melangkahkan kaki dan pikiranku tertuju padamu. 
Observasi, assesment, dan pembuatan program. Yah kemampuan akademik sudah bagus...Membaca, berhitung, hafalan baik sekali.
namun...dipanggil masih cuek, ditanya sekenanya, belum bisa menolak, spontanitas kurang, inisiatif kurang, suka bermain game (wah berapa game di komputer dilahap habis). 
Minggu dan bulan pertama perang dunia...teriak, kabur, tidak patuh, berontak, dll. Hehehehe ternyata pintar juga kerjain aku terapis barunya yah....Oke Belum tau dia siapa saya (wkwkwkwkwk)

Materi dibuat, walau sudah lama terapi sejak usia 2 tahun (dengan terapis lain), tetapi program dasar tetap kuberikan berdasarkan kemampuannya dalam tahap komunikasi. 

Januari 2012


Horeeee....spontanitas keluar dengan baik setelah dikerjai (digelitik, dicubit, jalan, dihalangi, dll)
Kata pertama adalah : Jangan...heheheh sampai sekarang kalau dikerjai yah "jangan mbak" (belum tau siapa yang ngerjai). Gunakan keplek nama untuk anak bisa identifikasi keluarga dengan benar. Memberi alasan.."geli, sakit,dll" lalu menunjukkan tempat ketika J kesakitan misal : 
T: Mana yang sakit?
J : menunjukkan sambil bilang "Ini"


Labeling...tempat, aktifitas, lawan kata, kategori dan kelompok, fungsi benda dan tempat, dll.sebagai daasar untuk peningkatan program lainnya. Kalaupun diberikan hanya sekedar mengulas walau dulu sudah pernah didapat tetapi untuk mereview materi dan mengingatkan kembali kemampuan anak yg sudah tersimpan di memori. 


Semangat.....Cayoooooooooo, kamu bisa


Februari 2012 
Bulan ini peningkatan pada materi lawan kata dan dikembangkan ke  generalisasi dan pemahaman. 
misalkan anak diberi korek api yang sudah dinyalakan dan ketika masih hangat coba sentuhkan ke permukaan kulit anak....lalu anak pasti akan menghindar, dan.... 
terapis bertanya : Mengapa?
J : Panas


Demikian juga dengan berat dan ringan....anak disuruh mengangkat meja dan...
T : mengapa
J : berat


sama dengan aktifitas dan lawan kata yang lain
bulan ini sudah menuju ke kalimat. Konsep ya dan bukan pada kartu dan benda, kemampuan 
Rabu, 4 Juli  2012


Hari Pertama "J" menyapaku....karena sedang meminta Racauan Iklannya dituliskan di kartu (racauannya biasa "Acara ini dipersembahkan oleh......" lalu utk reward belajr selalu kutulis di karu kosong atau papan tulis dan selalu minta yang lain juga di tuliskan di kartu). biasanya kalau minta dia selalu menyebutkan kata tersebut sambil menoleh ke arahku dan melihat mataku penuh harap meminta dituliskan. 1 minggu ini kuajari konsep bertanya dan sudah paham konsepnya, sekarang kunaikkan ke bertanya pada siapa...jadi harus panggil nama, kupakai Keplek nama supaya "J" panggil namaku, Berhasil sampai detik kemarin, eh hari ini spontan Panggil namakju dengan kata "HAI Bu Riska....." sambil menoleh dan kujawaab "hemmm" (sudah deg-degan nih, sambil pura2 menulis berharap dia panggil lagi) "Hai Bu riska..........Panggilnya kedua, kujawab "iya" (sudah senang.....tapi kurang puas nih...tetap berdiam diri menulis berharap panggilan ketiganya kudengar)..terntaya.."Hai Bu Riska....." kujawab "APA J...."(Akhirnya kudengar juga...dalam hati bersorak kegirangan, tetapi aku tetap berpura-pura biasa di depannya sampai dia mengutarakan maksudnya). Kumenoleh ke arahnya dan menatap matanya, dan dia menatap tajam juga mataku penuh harap dan..........kalimat berikutnya adalah "Acara ini dipersembahkan oleh....." segera kuikuti kata-katanya dan sembari kutuliskan, eh "J" mulai tersenyum-senyum deh senang dan "HORE......SORAKKU" Kamu Hebat.....eh ketika ku bersorak, J ketawa senang sekali,sepertinya dia berhasil melakukan komunikasinya walau sekedar memanggil dan membuat orang lain paham. Duh senangnya Hatiku.....sepanjang jam terapi berjalan dengan baik dan sampai akhir pun wajahnya penuh sukacita. SEMANGAT MENINGKATKAN.