Rabu, 30 Januari 2013

Kegiatan Seputar di rumah











KEGIATAN SEPUTAR DI RUMAH

·         Menggambar Bebas
·         Main puzzle dari sederhana sampai tingkat tinggi
·         Mencari jalan keluar dari Labirin
·         Melihat album lama dan bercerita sederhana
·         Menonton film
·         Membuat gambar dengan bantuan penggaris yang tengahnya ada berbagai bentuk
·         Bermain Puzzle bentuk-bentuk geometri
·         Mewarnai berbagai bentuk geometri dengan spidol, krayon, cat air, dll
·         Bercerita lewat gambar yag ada di hadapannya
·         Bermain Balok-balokan
·         Membaca
·         Menulis kreatif seperti buku harian
·         Mengobrol dan mendengarkan obrolan orang lain
·         Sering bertanya
·         Menceritakan kembali suatu peristiwa
·         Memahami isi pembicaraan dengan cepat
·         Mengajak ke toko buku
·         Belajar Komputer
·         Mendalami suatu bacaan dengan 5 W dan 1 H (siapa, dimana, dengan apa, mengapa, apa, bagaimana)
·         Mengajari anak menyusun urutan kegiatan melalui permainan kartu
·         Mengajari anak menyusun urutan kegiatan dalam barisan kalimat
·         Mengajari anak menyusun resep untuk makanan favoritnya
·         Mengajari anak menyusun kalimat untuk cara membuat suatu makanan / minuman
·         Mengajari anak mencari ide untuk membuat cerita pendek (tokoh dan karakter)
·         Berhitung bersama, misalnya jari tangan, kaki, pensil, krayon, spidol, sendok, dll.
·         Mengelompokkan objek menurut kategori misalnya mainan pesawat, mainan bola, mainan mobil, dll
·         Menata Meja makan
·         Mewarnai Bentuk
·         membandingkan Ukuran
·         Mengajarkan Pola, misalnya : dalam menata balok, bersusun, meronce sedotan, dll
·         belajar menggunakan kata matematis, benyak sedikit, besar, kecil, sedang, dll
·         Mencari tau cara kerja suatu barang
·         Mengajak kegiatan di luar  ruang, misalnya : Jalan perlahan, jalan cepat,, jalan sambil membuat peta, dll
·         Membuat Peta atau buku catatan brwarna supaya memudahkan belajar
·         Mengetik menggunakan komputer, kalkulator, supaya jari anak selalu bekerja. Kalau ia mengetik di komputer, dukunglah ia bereksperimen dengan berbagai huruf. Bisa juga untuk hiasan di pintu kamarnya
·         Bermain boneka tangan
·         Field Trip ke Supermaket, Pasar, toko Buah
·         Belajar Main Yoyo
·         menyanyi di luar kepala dengan kata-kata jelas, bergumam, dengan mengetuk dan menepuk meja
·         menyanyi dengan teks lagu yang disiapkan
·         menyanyi dengan mengisi titik lirik lagu yang belum lengkap
·         Belajar memainkan alat musik (keyboard, Pianika, gitar, Suling)
·         mengikuti irama lagu dengan alat musik sederhana (marakas, botol plastik diisi beras, tamborin)
·         Mendengarkan lagu baru dan emnghafal iramasambil menggerakkan badan (bisa dengan lagu yang slow, atau lagu yang rame)
·         Menyanyi dengan duet bersama ibu, bapak atau kakak
·         Menyanyi bergiliran
·         menyanyi bersama pada bagian refrain
·         Mnyanyi dengan cara susul menyusul (setelah kalimat kedua selesai, penyanyi lain masuk dari kalimat pertama)
·         Berdansa berpelukan dengan anak mengikuti lagu slow, seperti dansa waltz
·         Ciptakan lagu-lagu  sendiri untuk penghantar anak cuci kaki ketika mau tidur malam
·         Membawa alat masak/alat dapur menjadi sarana bermain musik. Centong dijadikan pemukul panci sebagai ganti drum.
·         Musik membawa relaksasi buat anak, jadikan musik sebagai bahan hiburan anak.
·         diskusi mengenai suatu hal, misalnya banjir,. Tunjukkan gambar banjir dari surat kabar, internet, google Image, koleksi majalah
·         Kerja kelompok dalam keluarga, bersama teman sebaya, dll
·         Membuat interaksi dialog
·         mengajak anak bersosialisasi dengan orang lain (dengan usia yang sebaya, lebih kecil, lebih besar, orang tua, dewasa)
·         Mengajari cara berteman lewaqt cerita sosial
·         Mengajari anak peduli dengan sesama, dengan cara memasak untuk anak-anak jalanan, mengunjungi panti asuhan, dll
·         Mengajak teman sebaya anak untuk berolah raga bersama
·         Mengajari anak bermain board game (berbagai bentuk permainan yang menggunakan papan, seperti ular tangga, halma, catur, monopoli, dll)
·         Mengajari anak mempunyai empati terhadap sesuatu/seseorang yang sedang mengalami suatu hal
·         Mengajari anak memikirkan hal baik yang telah dilakukan sepanjang hari (minimal 2)
·         Mengajak anak menambah hal baik lain untuk esok hari
·         Mengajari anak mengenal waktu (pagi, siang, sore dan malam hari)
·         Memancing anak bercerita tentang pengalaman yang menyenangkan, menyedihkan
·         Memancing anak bercerita tentang sekolahnya sepanjang hari ini
·         Mengajak anak mempunyai gambaran akurat dan positif tentang dirinya (rajin, tepat waktu, pandai)
·         Mengajak anak menuliskan harapan dan cita-cita (dalam jangka pendek, menengah panjang)
·         mengajak anak menulis data tentang dirinya (semacam otobiografi) dengan membongkar fotonya ketika bayi, dst
·         Mengajari anak menulis jurnal harian, kegiatan  perasaan dan saat yang berkesan baginya
·         Melakukan hobinya seperti membuat prakarya, menghias kamar, dll
·         Mengajak anak membaca autobiografi dari orang terkenal
·         Piknik di alam bebas
·         Mengamati seputar tanaman di halaman rumah
·         Mengumpulkan aneka daun yang berbeda bentuk di dalam satu buku tebal (seperti buku kuning telepon)
·         Mengoleksi aneka daun yang dikeringkan
·         Mengklasifikasikan binatang (berkaki dua, berkaki empat, burung, ikan)
·         berkunjung ke museum
·         Berkunjung ke kebun binatang
·         Berkunjung ke pet shop
·         Memelihara binatang peliharaan
·         berkemah di dalam kamar mandi/ di dalam rumah/ di teras/ di halaman rumah
·         Mengajak berinteraksi dengan binatang lain di area yang lebih besar (misalnya ke peternakan kuda, ke peternakan ayam, ke peternakan kelinci)
·         Mengoleksi buku bertema alam, binatang dan tumbuhan
·         Menonton tayangan seputar alam di televisi, vcd, dvd
·         Menyiram Tanaman
·         Memindahkan lokasi tanaman dari pot ke tanah di bawah jendela kamar
·         Menguras aquarium / kolam
·         Membeli aneka koleksi ikan untuk dipelihara di aquarium

DIET


DIET
Beberapa Pertanyaan seringkali kita dengar adalah :
1. Siapa saja yang harus melakukan Diet?
2. Perlukah Diet itu?
3. Sampai Kapan Anak Diet?
4. Apakah Hubungan Diet dengan Perilaku
5. Bila Anak diet, bagaimana dengan vitaminnya atau kebutuhan asupan yang lainnya?
6. Sudah menjalani diet tetapi kok alergi pada makanan yang boleh dikonsumsi, lalu makan apa?
Diet Pada Anak Autis bukan hanya mengurangi volume makanan saja melainkan mengurangi bahkan menghilangkan bahan makanan tertentu yang menyebabkan mencuatnya perilaku setelah anak mengkonsumsi makanan tersebut. Beberapa anak dengan mengkonsumsi Roti Tawar akan meningkat Hiperaktifnya, tidak bisa diam dan susah dikontrol, kurang Konsentrasi dan tidak Fokus. Beberapa Anak dengan minum Susu Sapi maka menjadi susah BAB, Atau BAB-nya Keras. Begitu pula dengan Gula…beberapa anak akan suka tetawa dengan sendirinya tanpa sebab, bahkan susah mengendalikan emosinya. Marah tanpa sebab, Tantrum, Menangis tiba-tiba lalu dengan cepat tertawa tiba-tiba dan bisa menangis lagi.
DIET : Banyak Orang Tua sudah Mendengar, Tahu, Ingin, Mengerti
Mengapa Harus Diet? Karena ada :
1. Gangguan Pencernaan :
- Sulit Buang air Besar
- Diare
- Bentuk Tinja yang tidak bagus
- Frekuensi BAB (tidak konsisten/kontinyu)
2. Gangguan Kesehatan yang terus menerus (Batuk, pilek, radang tenggorokan, dll)
3. Gangguan Konsentrasi
4. Gangguan Perilaku (Hiperaktif, Kepatuhan)

Apa yang harus Dikurangi bahkan Dihapuskan?
GLUTEN
Gluten dan Protein gluten ditemukan dalam GAndum, Rye, Barley, Bulgar, Kamut durum. Juga ditemukan beberapa cuka, kecap, saus teriyaki, perasa, warna buatan, pewarna, Roti -> Kue, Biskuit
Gluten jika tercampur air akan berubah menjadi bahan yang lengket seperti lem
Dalam Pencernaan lem ini mempersulit pencernaan dan penyerapan nutrisi. Bila sudah pekat dan sulit dicerna, Gluten merangsang pertumbuhan bakteri jahat yang menimbulkan gas, sembelit, kembung dan diare.
Gluten dalam Roti sebagai protein yang elastic, sehingga roti dan kue mempunyai struktur yang empuk/renyah.
KASEIN
Protein yang ditemukan dalam susu dan makanan yang mengandung susu seperti keju, krim, mentega, yoghurt, es krim dan beberapa merek margarin.

Beberapa dokter, orang tua dan peneliti mengatakan bahwa anak-anak lain telah menunjukkan perbaikan dramatis dalam kemampuan bicara dan perilaku setelah zat tersebut dihilangkan dari diet mereka. Beberapa juga melaporkan bahwa anak-anak mereka telah mengalami diare sejak memulai diet bebas gluten dan kasein. Penyandang autis menurut salah satu teori tidak bisa mencerna Gluten dan Kasein yang membentuk Peptida, atau zat yang bertindak seperti opiate dalam tubuh mereka. Dari Peptida ini mengubah perilaku seseorang, persepsi dan pemahaman terhadap lingkungan. Para peneliti di AS dan EROPA telah menemukan Peptida dalam urine dan sejumlah besar penyandang autis. Nah Peptida (Serpihan yang tidak tercerna dengan sempurna) ini harusnya dibuang melalui urine. Namun pada penyandang autis, sebagian besar peptide ini diserap kembali melalui usus, masuk aliran darah, menembus dinding pemisah otak dan masuk ke jaringan otak (Leaky Gut)
Di Otak,Peptida disergap OPIOID (bahan kimia yang bekerja dengan mengikat reseptor opioid yang ditemukan terutama di system saraf pusat dan saluran pencernaan) dan berubah menjadi morphin lebih bahaya dari morphin yang dikuonsumsi orang dewasa. Yaitu Casomorphin dan Gluteomorphin. Fungsi Otak menjadi kacau dan terkena adalah Fungsi Kognitif, Reseptif, Atensi dan Perilaku.
Tanda Peptide yang tinggi dalam tubuhnya :
1. Mengalami rasa sakit
2. Susah buang air besar
3. Pupil mata mengecil
4. Cara berjalan perlahan
5. Lemahnya penglihatan di malam hari
6. Pernapasan melambat
7. Tidak merasakan sakit takut lapar dan dingin

Itulah sebabnya mengapa jika kita menghilangkan makanan yang menghasilkan peptide, gejala akan mengihilang
Dari berberapa penelihan pemberian diet tanpa gluten dan kasein ternyata memeberikan respon yang baik terhadap 81% anak autisme.
Susu kedelai juga memiliki peptide yang tinggi dalam urin mereka
Jadi pada berapa anak yang alergi susu sapi lalu menggantinya dengan susu kedelai memang bisa mengurangi masalah pencernaan. Namun banyak anak berkebutuhan khusus autis, semakin lama terlihat hiperraktif , tidak patuh dan susah focus. Itu efek dari morphin yang disebabkan karena kedelai meninggi.

Untuk menegetahui di lakukan tes..
1. tes alergi à diambil sampel darah
2. tes gliaodorphin dan casomorphin





Masalah lain dari pencernaan :
Jamur dan bakteri
Tanda fisik anak memiliki jamur berlebihan di saluran cernanya :
1. Lidah putih
2. Napas berbau
3. Kentutnya bau
4. Eenya bau
5. Anusnya merah
6. Perutnya kembung, banyak gas
7. Keputihan pada wanita (anak, remaja dan dewasa)
Mengapa anak berjamur :
1. Karena sering minum autibiotik, sehingga bakteri baik terbunuh
2. Banyak makan gula manis pemanis masih menelan odol,hobi makan kecap ,dll
3. Karena sering sakit à jamur membuat toksin yang melemahkan system kekebalan tubuh kita menurun, sehingga sering di serang peradangan dan infeksi (batuk,flu,demam dll)

Selain gluten dan kasein maka yang kita harus stop adalah GULA. STOP GULA !!!!
Gula dipakai untuk jamur menjadi berkembang biak selain itu gula jadi energy baru untuk meningkatkan hiperaktif

Bagaimana bisa tahu kalau kebanyakan casein, gluten? Dilihat dari bentuk tinja-nya atau juga ada hal-hal lain yang mempengaruhi.


TUHAN MELIHAT USAHA MANUSIA.
JANGAN BERHENTI BERDOA,TETAP BERUSAHA DAN SELALU ADA HARAPAN UNTUK KITA SEMUA
TUHAN MEMBERKATI

Kamis, 10 Januari 2013

5 Hal menuju kemandirian



5 Hal yang perlu diajarkan pada Para Spesial kita agar dapat mandiri :
1. Kebersihan diri
2. Mengenali makanan sehat
3. Mempelajari Norma dan Nilai Masyarakat
4. Sosialisasi
5. Pendidikan Kognitif
1. Kebersihan diri
Mandi sendiri, berpakaian sendiri, makan sendiri, kebersihan tubuh, cara menggososk gigi, cara menggosok badan dengan sabun, membilasnya dengan air, membersihkan telinga, memotong kuku, masuk rumah kaki harus bersih, menyapu, mencuci baju, mencuci piring, dll
2. Mengenali makanan sehat
Membedakan makanan cepat saji dan makanan dengan memasak sendiri, mengajari memasak, mencuci sayuran dan ikan, menanak nasi, perbanyak membaca buku tentunya sdh dengan pemahaman, visualkan, ajak ke pasar, memilih bahan yang segar, dll
3. Mempelajari Norma dan Nilai Masyarakat
Mengajari sopan santun dalam bertamu, membedakan kepemilikan (milik siapa, rumah siapa, benda siapa, dll) tata cara bertamu, pemahaman tentang menghargai, pembedaan anak kecil dan orang dewasa –> perlakuan yang tepat. cara berkendara, memahami peraturan lalu lintas dan rambu-rambu, pemahaman aturan-aturan tentang buang sampah, dilarang kencing sembarang tempat, Maaf dan memaafkan, Berdagang/jual beli, aturan di tempat2 seperti di rumah sakit, Bank, toko, kuburan, gereja,dll. Berbicara dengan suara pelan ketika berkomunikasi, berbicara dengan suara keras saat memanggil seseorang dr kejauhan, kepada siapa boleh membentak. dll
4. Sosialisasi
Mengetahui tentang pertanyaan sederhana, saling menyapa, belajar berkelompok, bermain berkelompok, Berbagi, percakapan saat sedang menunggu antrian, berkenalan, dll
5. Pendidikan Kognitif
Adalah pendidikan yang diberikan kasus per kasus berdasarkan topik. Misalnya ketika sedang naik pesawat, pada anak di berikan pembekalan  bagaimana proses naiknya, mengurus bagasi, menunjukkan tiket hingga sampai pada turunnya. Pembekalan kognitifnya adalah lewat pertanyaan seperti “Bagaimana seandainya saat mau naik pesawat tiket ketinggalan? Bagaimana seandainya bagasi hilang apa yang harus dilakukan? kemudian kembangkan dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya…