Puji Tuhan...PSG Surabaya telah selesai mengadakan Sharingnya yang ke 5 dengan Topik : "Bagaimana Mempersiapkan Pubertas terhadap Anak Autis" Terima kasih untuk semua yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini, Bu Any Sonata...ada beberapa saya kutip dari LRD dan juga CD Mirror 2 Mirror, para orang tua dan juga telah hadir diantara kita Bapak Gedhe (Ayah dari ABHY..yang telah bersama dengan kami memberikan ilmunya dalam sharing tentang mempersiapkan Pubertas pada Anak Autis. Luar Biasa...dan kami juga atas film Perdananya I'M Star untuk memberi edukasi kepada kita semua dan juga kepada masyarakat di dalam penerimaan Para Autis ini. Juga bahwa mereka bisa berbakat, mereka bisa membanggakan kita para orang tua, dan tentunya itu juga atas dukungan yang luar biasa dari Kedua orang tua yang sudah bekerja sama dalam peningkatan proses tumbuh kembang Abhy. Terima kasih sudah menjadi contoh bagi kita semua)
Adapun hal yang menjadi bahasan kita di sana tentang Mempersiapkan anak dalam mendekati masa Puber-nya :
1. Apa dan bagaimana keadaannya (mandiri ketika orang tua tiada--bekal life skill)
2. Tergantung pada orang tua sebagai Kunci dalam berjuang (Motivasi)
3. Memberi segala kebutuhan dasar dalam Proses tumbuh kembangnya (Terapi, Diet, Biomedis, dll) dan semua dijalani dengan Proses
4. Mempersiapkan Proses Remajanya
5. Baca Buku/ Literatur
6. Browshing
7. Persiapkan Social Story (pemahaman pada Proses tumbuh kembangnya)Persiapan Accesoris yang akan dikenakan (pakaian remaja, gaya rambut, penampilan, parfum, dll)
8. Persiapan Kebersihan Diri (Cuci Muka, Cuci Celana dalam, Cuci alat kelaminnya setelah BAK/BAB, dll)
9. Mengajari Norma Kesopanan : Tidak Boleh memegang bagian yang tertutup pakaian renag, tidak boleh bicara dekat-dekat (sebatas rentang tangan untuk orang lain, dan ukuran siku tangan pada ayah atau ibu)
10. Kurangi cium-cium mama (Lingkaran Sosial)
11. Kembangkan Bakat anak untuk mengurangi keinginan maaf (MASTURBASI)
Persiapan Remaja :
1. Perempuan : Menyiapkan Masa HAID
*Lakukan Role Play...latihan secara intens dengan visualisasi. mulai dari pemberian Obat merah dari tiap bulannya selama minimal masa haidnya
* Memakai Pembalut
* Warna Berbeda
* Sedikit ke banyak ke sedikit lagi
* Mencuci celana dan Pembalut2. Mengenalkan Proses Pertumbuhan (Perempuan dan Laki-laki)
2. Mengenalkan proses pertumbuhan (perempuan dan laki-laki)
* Tumbuh rambut pada kemaluan (P+L), Ketiak (P+L)
* Suara yang berubah (L)
* Payudara membesar (P)
* Kemaluan sewaktu-waktu bisa TEGANG (L)
* Mimpi Basah (L)
* Berjerawat (P+L)
* Kenalkan ciri-ciri fisik L dan P (cantik, gemuk, langsing, seksi, ganteng, tinggi, pendek dll)
* Kenalkan pakaian yang dikenakan (Laki2 à Perempuan, Perempuan à Laki2)..Pemahaman nanti kelak bila mereka dewasa dan menikah.
* Visualisasikan ketika usia 7/8 tahun ke atas
* Kedekatan untuk tumbuh kembangnya ( Pà ibunya, L à ayahnya)
* Mandi bersama
* Waspada untuk perempuan yang sudah Haid (berteman, dg siapa saja Lingkaran sosial..Larangan apa saja dan akibatnya..Bisa HAMIL (visualisasikan)
* Tidak semua orang baik di luar sana..Baik laki2/ perempuan (Kasus : anak diperkosa oleh pembantu/sopir)
3. Perubahan diri :
* Menarik diri, di kamar, mengunci diri, melamun..akan timbul pikiran negatif (maaf sampai Masturbasi atau ONANI)
* Perbanyak kegiatan positif
* Lakukan kegiatan bersama
* Mengembangkan Hobby
4. Sex Education :
* Toilet Training
a. Tutup pintu saat BAB/BAK
b. Kebersihan diri
c. Tidak boleh masuk ketika ada orang di Kamar Mandi
d. Pipis di tempatnya..(No Botol Aqua-L)
e. Ganti Baju tidak sembarangan
* Di kamar atau KM
f. Tidur Pisah kamar (sebaiknya dilakukan saat usia anak 6 tahun sudah harus pisah kamar)
Aktifitas dan kegiatan apa yang diberikan kepada anak-anak remaja?
1. Memasak
Membaca Resep, Membeli bahan, Menyiapkan alat dan bahan, Memasak (Memotong, Mencuci bahan, panaskan minyak di kompor atau air...Masak Sesuai Resep)
2. Mencuci
Menyiapkan Sabun, ember/ bak cuci, Menimba air (sekalian latihan motorik), Memasukkan sabun ke dalam bak air (hitung takaran), Mencuci pakaian dalam/ baju/ rok / celana, menggunakan sikat baju untuk celana Jeans, Memeras Pakaian, Membilas, Menjemur. Bila Pakaian dicuci dengan tangan sendiri maka bisa bermanfaat untuk latihan motorik
3. Musik
Belajar Nada, memegang alat musik, dengarkan alunan musik dll....Kembangkan tingkatannya
4. Membantu orang tua
Menyapu lantai, mebersihkan rumah, dll
5. Ketrampilan
ketrampilan yang dikembangkan sesuai kemampuan anak..Menjahit, Menyulam, Memperbaiki mesin, dll
6. Komputer
Mengenalkan pada komputer, mematikan dan menyalakan komputer, cara menggunakan mouse, mengetik, menyalin, merangkum, mentranslate, dll
7. Vokal
Latihan Nada, Latihan Ketukan, dll--Les Vokal
8. Gambar dan Lukis
Sensible Pensil, Motorik Halus Baik, berupa goresan, coretan, menggunakan crayon, menggunakan pensil warna, menggunakan Cat air
9. Olah raga
Renang, Jalan santai pagi, lari, kegiatan Sensori integrasi, dll
10. Berjualan
Belajar mengenal uang, kelipatan uang, berhitung, soal cerita, berhitung dengan kalkulator, belajar mengembalikan uang, menulis nota, menjumlah, Berjualan di Toko, Warung, Bagaimana membungkus, dll
11. Menulis
Menulis halus, menulis indah, menulis buku harian, menulis ulang, menuangkan apa yang ada di pikiran
12. Membaca
Membaca kata, membaca kalimat, membaca komik, membaca cerita pendek, membaca novel, membaca koran, menceritakan apa yang dibaca, menuangkan dalam bentuk rangkuman, dll
13. Menonton TV/ film Remaja
membaca kisahnya, menjawab pertanyaan dari film yang dilihatnya, menceritakan film itu
TIPS untuk orang tua dan terapis:
1. Anak-anak belajar dari proses pembiasaan
2. Ganti Pola (jangan sampai terpola)
3. Ignore perilaku negative
4. Tegas
5. Konsisten
6. Jangan malu menghadapi mereka/hal ini
kita didik anak bukan lingkungan karena kita tidak mungkin menuntut lingkungan menyesuaikan dengan anak kita yang berbeda-beda ini
Bawa Mereka selama kita mampu, selama kita bisa, dan selama kita masih ada.
BANGUN DARI TIDUR, dan BILA TIDUR TERUS…ANAK KITA TIDAK PERNAH MENJADI SIAPA-SIAPA.
TUHAN MENCIPTAKAN MEREKA DENGAN TUJUAN MASING-MASING DAN TUGAS KITA ADALAH MENGGALI, MENGHANTARKAN MEREKA SAMPAI MEREKA DEWASA DAN MANDIRI. .
SEMANGAT…..BERJUANG. SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA
Sabtu, 24 Nopember 2012
PSG SURABAYA
REMAJA DENGAN AUTISME
Ketika anak-anak autisme semakin BESAR
OLEH : Agus Tri Haryanto – Wila Kertia.
Problem sekolah mungkin selesai tapi problem lain masih ada!
Inilah yang sudah kita lewati :
• Rutinitas ke tempat terapi
• Menangani tantrum
• Menegakkan peraturan
• Membantu Pekerjaan Rumah
• Berbagai pengobatan biomedis
Jadi sekarang apa masalahnya ? Masih ada beberapa :
• Stagnansi (tidak ada kemajuan)
• Depresi tingkat rendah
• Obsessive Compulsive (terobsesi dengan satu hal terus menerus)
• Overweight (kelebihan berat badan)
• Kekakuan motorik atau sebaliknya lemas seperti karet
• Rutinitas ke tempat terapi
• Menangani tantrum
• Menegakkan peraturan
• Membantu Pekerjaan Rumah
• Berbagai pengobatan biomedis
Jadi sekarang apa masalahnya ? Masih ada beberapa :
• Stagnansi (tidak ada kemajuan)
• Depresi tingkat rendah
• Obsessive Compulsive (terobsesi dengan satu hal terus menerus)
• Overweight (kelebihan berat badan)
• Kekakuan motorik atau sebaliknya lemas seperti karet
Ada yang tidak bisa ditutupi. Apakah itu ?
Problem pergaulan. Secara fisik memang sudah remaja, tetapi usia mental tetap saja seperti anak-anak. Kelemahan persepsi sosial mengakibatkan anak-anak terlihat menggebu-gebu dalam bertindak dan berpikir, sehingga akhirnya malah reaksi-reaksinya yang begitu menonjol. Hal ini membuat remaja autis ini tersingkir dan akhirnya kesepian.
8 cara untuk membantunya :
1. Mendorong perawatan diri agar tetap sehat dan bersih (healthy dan hygiene).
2. Berperilaku sopan.
3. Cara memberi peringatan tidak seperti kepada anak-anak lagi, melainkan lembut tetapi tegas.
4. Yang kurang kompeten bergaul, ikutkan dengan kelompok kecil (club) sesuai hobi dan minatnya.
5. Petunjuk-petunjuk khusus antara orang tua dan anak masih boleh dipakai
6. Tidak ada anak usia belasan tahun yang buta tentang SEX. Tangani dengan cara memberi informasi secara benar.
7. Ajarkan pertemanan atau berkencan dengan benar dan nyaman.
8. Sampaikan ide bahwa tidak semua keinginan harus didapat. Berikan cara berpikir kreatif untuk mencari cara lain.
9. Tambahkan dengan olah raga secara TERATUR, seperti : bersepeda, renang, badminton, fitness dll.
Problem pergaulan. Secara fisik memang sudah remaja, tetapi usia mental tetap saja seperti anak-anak. Kelemahan persepsi sosial mengakibatkan anak-anak terlihat menggebu-gebu dalam bertindak dan berpikir, sehingga akhirnya malah reaksi-reaksinya yang begitu menonjol. Hal ini membuat remaja autis ini tersingkir dan akhirnya kesepian.
8 cara untuk membantunya :
1. Mendorong perawatan diri agar tetap sehat dan bersih (healthy dan hygiene).
2. Berperilaku sopan.
3. Cara memberi peringatan tidak seperti kepada anak-anak lagi, melainkan lembut tetapi tegas.
4. Yang kurang kompeten bergaul, ikutkan dengan kelompok kecil (club) sesuai hobi dan minatnya.
5. Petunjuk-petunjuk khusus antara orang tua dan anak masih boleh dipakai
6. Tidak ada anak usia belasan tahun yang buta tentang SEX. Tangani dengan cara memberi informasi secara benar.
7. Ajarkan pertemanan atau berkencan dengan benar dan nyaman.
8. Sampaikan ide bahwa tidak semua keinginan harus didapat. Berikan cara berpikir kreatif untuk mencari cara lain.
9. Tambahkan dengan olah raga secara TERATUR, seperti : bersepeda, renang, badminton, fitness dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar