Senin, 18 Maret 2013
Sharing Pengalaman
memperingati Hari Peduli Autis Sedunia Parenting Cangkrukan Surabaya mengadakan Sharing Pengalaman "ABK Juga Anak Bangsa"
Hari /Tanggal : Minggu, 7 April 2013
Waktu : 09.30 - 14.00
Tempat : Multifunction L I BG Gunction
Yuk segera daftar...Mari kita Berbagi, Mari kita Peduli
Kamis, 14 Maret 2013
TIPS POLA MAKAN UNTUK ANAK DENGAN AUTISME DAN ADHD
TIPS POLA MAKAN UNTUK ANAK DENGAN AUTISME DAN ADHD
- Kenali makanan pemicu alergi
- Hindari makanan/zat pada makanan yang diduga menimbulkan alergi selama 2 sampai 4 bulan, secara bergantian. ROTASI semua jenis makanan, termasuk makanan yang sangat disukai.
- Batasi makanan manis, meskipun memakai gula pengganti seperti fruktosa, maltosa, sorbitol, brown sugar, dan sebagainya, Zat2 tersebut tidak lebih baik dari gula pasir biasa. Makanan manis dan gula olahan akan menyuburkan bakteri dan jamur yang ada di sepanjang saluran usus.
- Sebagai pengganti gula, lebih baik perkenalkan anak pada buah-buahan segar dengan cara melatihnya sedikit demi sedikit setiap hari (mulai dari satu sendok teh buah diblender beberapa kali sehari) sampai anak tidak merasa asing lagi dengan makanan tersebut. Gula dari buah segar dapat membuat kadar seretonin di otak lebih stabil karena terkontrol oleh unsur2 gizi lain yang terikat bersamanya. DENGAN CATATAN : - Tidak mencampur buah dengan makan lain dalam jumlah besar _ Tidak mengkonsumsi buah sesudah makanan padat lain seperti susu, nasi atau daging
- Batasi semua makanan atau minuman olahan industri, termasuk mieinstan, biskuit, dan lain-lain. Meskipun diiklankan sebagai makanan/minuman khusus bagi mereka yang ALERGI gula, gluten dan casein. Makanan/minuman tersebut mungkin tidak mengandung bahan-bahan dimaksud, tetapi bukan berarti bebas dari ZAT-ZAT ADITIF lain yang lebih merugikan kesehatan, misalnya ZAT PENGAWET.
- Ajarkan anak dengan sabar cara mengunyah makanan yang benar. Karena sebaik apapun makanan yang dimakan, jika tidak dikunyah dengan baik, makanan tidak akan tercerna dengan sempurna didalam perut dan menimbulkan fermentasi/pembusukan di saluran usus.
Jangan memberi anak
terlalu banyak jenis makanan dalam satu kali makan, terutama yang
kombinasinya berat untuk pencernaan. Terlalu banyak jenis makanan dengan
kombinasi yang tidak serasi akan menimbulkan fermentasi/ pembusukan didalam saluran usus.
SUMBER : ANDANG GUNAWAN (seminar NUTRISI majalah NIRMALA, 30 Juni 2001)
SUMBER : ANDANG GUNAWAN (seminar NUTRISI majalah NIRMALA, 30 Juni 2001)
DSM IV
Bunda Yen, ini DSM IV nya. Kalau DSM V belum dapat. Silakan dibaca
------------------------------ ------------------------------ -----------------------
DIAGNOSIS AUTISM BERDASARKAN DSM IV (Diagnostic and Statistic manual)
Untuk menetapkan diagnosis gangguan autism para klinisi sering
menggunakan pedoman DSM IV. Gangguan Autism didiagnosis berdasarkan
DSM-IV:
Harus ada sedikitnya 6
gejala dari(1), (2), and (3), dengan minimal harus ada 2 gejala dari
(1), dan satu gejala masing-masing dari (2) dan (3):
(1) GANGGUAN KUALITATIF DALAM INTERAKSI SOSIAL,
minimal harus ada dua manifestasi dalam perilaku non verbal seperti :
- kontak mata sangat kurang,
- ekspresi muka kurang hidup,
- sikap tubuh atau gerak tubuh dalam interaksi sosial
- Kegagalan dalam berhubungan dengan anak sebaya sesuai dg perkembangannya
- tidak dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain
- Kurangnya hubungan sosial dan emosional
(2) GANGGUAN KUALITATIF DALAM BIDANG KOMUNIKASI, minimal 1 gejala di bawah ini
Bicara terlambat atau bahkan sama sekali tak berlkembang (tak ada usaha
untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara)
Bila bisa bicara tidak dipakai untuk komunikasi
Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang
Cara bermain kurang variasi, kurang imajinatif dan kurang bisa meniru
(3) SUATU POLA YANG DIPERTAHANKAN DAN DIULANG-ULANG DALAM PERILAKU, MINAT DAN KEGIATAN.
Sedikitnya harus ada 1 gejala di bawah ini
Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan
Terpaku pada satu kegiatan ritual atau rutin yang tidak ada gunanya
Terdapat gerakan-gerakan aneh yang khas berulang-ulang
Seringkali terpukau pada bagian-bagian benda
B. Sebelum usia 3 th tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam bidang :
1. Interaksi sosial
2. Bicara dan berbahasa
3. Cara bermain yang kurang variasi
C. Gangguan tersebut bukan disebabkan karena sindrom Rett atau Gangguan
disintegratif masa kanak-kanak (Childhood Disintegrative Disorder).
PMS (Pre Menstruasi Sindrome)
Pre Menstruasi Sindrome (PMS) sumber : Wikipedia.... FENTING...
Sindrom prahaid (Bahasa Inggris: premenstrual syndrome, PMS) adalah
kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus
menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia
melahirkan [1] mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat
mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya [2]. Gejala tersebut dapat
diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode
sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan,
namun dapat pula berlanjut setelahnya [1]. Pada sekitar 14 persen
perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat
sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari
sekolah atau kantornya [3].
Gangguan kesehatan berupa pusing,
depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid
biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar
40% wanita berusia 14 - 50 tahun, menurut suatu penelitian, mengalami
sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS
(pre-menstruation syndrome). Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat
menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang
datang ke klinik ginekologi.
PMS memang kumpulan gejala akibat
perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi
(pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang
pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori
menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan
antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon
estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu
kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik
pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan
pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan
dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi
serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih
mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal
dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan
risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS
semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah
mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status
perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS
dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan
mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45
tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).
Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi,
teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat
gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B
(terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan,
asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat
memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan
aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).
Tipe dan
gejalanya Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan
dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut
gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan
PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D
20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya
tipe A dan D secara bersamaan.
Setiap tipe memiliki gejalanya
sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas,
sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita
mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid.
Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon
progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk
mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita
PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A
sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau
membatasi minum kopi.
PMS tipe H (hyperhydration) memiliki
gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada,
pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid.
Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain.
Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar
sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet
penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi
(penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang
ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan
mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum
sehari-hari.
PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar
ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan
karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit
setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia
seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang
sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin
dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat
disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak
terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin
menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam
mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa
ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D
berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh
tipe PMS benar-benar murni tipe D.
PMS tipe D murni disebabkan
oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon
progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon
estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan
dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B
(terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6
dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi
bersamaan dengan PMS tipe A.
Ada pula kram perut Pada hari
pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang
mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini
tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.
Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling
sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat
mengganggu aktivitas wanita, bahkan acap kali mengharuskan penderita
beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau
beberapa hari.
Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer
umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi
wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid.
Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa
10 - 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau
dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang
melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan
malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.
Untuk mengatasi
PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi
retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian
hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 - 10 hari
sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen. Pemberian
hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron sebagai tablet isap
dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen.
DIET TEPAT MENCEGAH PMS
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging
merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman
bersoda.
* Kurangi rokok atau berhenti merokok.
* Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
* Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
* Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
* Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
* Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
* Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
* Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
* Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
* Menghindari dan mengatasi stres.
* Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
* Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
* Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya
Copas by. Bu Any sonata LRD
Sindrom prahaid (Bahasa Inggris: premenstrual syndrome, PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. Sekitar 80 hingga 95 persen perempuan pada usia melahirkan [1] mengalami gejala-gejala pramenstruasi yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya [2]. Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya [1]. Pada sekitar 14 persen perempuan antara usia 20 hingga 35 tahun, sindrom pramenstruasi dapat sangat hebat pengaruhnya sehingga mengharuskan mereka beristirahat dari sekolah atau kantornya [3].
Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. Sekitar 40% wanita berusia 14 - 50 tahun, menurut suatu penelitian, mengalami sindrom pra-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS (pre-menstruation syndrome). Bahkan survai tahun 1982 di Amerika Serikat menunjukkan, PMS dialami 50% wanita dengan sosio-ekonomi menengah yang datang ke klinik ginekologi.
PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid.
Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas. Beberapa teori menyebutkan antara lain karena faktor hormonal yakni ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron. Teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Para peneliti melaporkan, salah satu kemungkinan yang kini sedang diselidiki adalah adanya perbedaan genetik pada sensitivitas reseptor dan sistem pembawa pesan yang menyampaikan pengeluaran hormon seks dalam sel. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, faktor kejiwaan, masalah sosial, atau fungsi serotonin yang dialami penderita.
Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya PMS. Pertama, wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima). Kedua, status perkawinan (wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum). Ketiga, usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia 30 - 45 tahun). Keempat, stres (faktor stres memperberat gangguan PMS).
Kelima, diet (faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS). Keenam, kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. Kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS. Ketujuh, kegiatan fisik (kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS).
Tipe dan gejalanya Tipe PMS bermacam-macam. Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS, membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. Delapan puluh persen gangguan PMS termasuk tipe A. Penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40%, dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.
Setiap tipe memiliki gejalanya sendiri. PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron: hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan vitamin B6 dan magnesium. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi.
PMS tipe H (hyperhydration) memiliki gejala edema(pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi (penimbunan) air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari.
PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang kadang-kadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6), atau kurangnya magnesium.
PMS tipe D(depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi), bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A, hanya sekitar 3% dari selururh tipe PMS benar-benar murni tipe D.
PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. Kombinasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.
Ada pula kram perut Pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan, banyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. Gangguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS.
Kram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. Gangguan nyeri yang hebat, atau dinamakan dismenorea, sangat mengganggu aktivitas wanita, bahkan acap kali mengharuskan penderita beristirahat bahkan meninggalkan pekerjaannya selama berjam-jam atau beberapa hari.
Dismenorea memang bukan PMS. Dismenorea primer umumnya tidak ada hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. Nyeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengen PMS yang mulai terasa 10 - 14 hari sebelum haid. Gejala malah hilang begitu haid datang. Kalau dismenorea membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS. Wanita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS.
Untuk mengatasi PMS, biasanya dokter memberikan pengobatan diuretika untuk mengatasi retensi cairan atau edema (pembengkakan) pada kaki dan tangan. Pemberian hormon progesteron dosis kecil dapat dilakukan selama 8 - 10 hari sebelum haid untuk mengimbangi kelebihan relatif estrogen. Pemberian hormon testosteron dalam bentuk methiltestosteron sebagai tablet isap dapat pula diberikan untuk mengurangi kelebihan estrogen.
DIET TEPAT MENCEGAH PMS
Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
* Batasi kosumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah(sapi dan kambing), alkohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda.
* Kurangi rokok atau berhenti merokok.
* Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang).
* Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan, dan biji-biji-bijian sebagai sumber protein.
* Batasi konsumsi makanan produk susu dan olahannya (keju, es krim, dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai penggantinya.
* Batasi konsumsi lemak dari bahan hewani dan lemak dari makanan yang digoreng.
* Meningkatkan konsumsi sayuran hijau.
* Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial linoleat seperti minyak bunga matahari, minyak sayuran.
* Konsumsi vitamin B kompleks terutama vitamin B6, vitamin E, kalsium, magnesium juga omega-6 (asam linolenat gamma GLA).
Di samping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS:
* Melakukan olahraga dan aktivitas fisik secara teratur.
* Menghindari dan mengatasi stres.
* Menjaga berat badan. Berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita PMS.
* Catat jadwal siklus haid Anda serta kenali gejala PMS-nya.
* Perhatikan pula apakah Anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus datang bulan berikutnya
Buah yang aman
Dulu
ketika saya mulai belajar Biomedical Treatment, diingatkan beberapa
buah yang tidak boleh diberikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus,
spt Autis, ADHD, asperger dll. Buah tsb adalah : Apel, Anggur, Melon,
Strawberry, Jeruk, Tomat.
Dr. Rina menambahkan Duren, Nangka.
Dr. Melly mencurigai : Mangga. Kalau matang mengandung banyak gula,
sehingga jamur bisa meningkat. Kalau mentah, mengandung salisilat,
sehingga merusak konsentrasi.
Beberapa anak dengan kantung mata hitam, tidak disarankan : pear, semangka dan pisang.
Lalu yang dianggap aman apa? Belimbing, pepaya, kiwi, nenas, sirsak,
markisa, alpuket, jambu biji, buah naga, salak. Barangkali ibu2,
bapak2, mau cek ulang pada kemajuan anak yang sering seret, siapa tau
bisa beres2 dari buah juga.
Jumat, 08 Maret 2013
BEDA ANTARA PENDERITA & PENYANDANG AUTISME
Copas dari bu Siwi Parwati A.Basri
Berawal dari joke yang dilontarkan oleh Kepala Sekolah Lanjutan Autis Fredofios ... bahwa ada perbedaan istillah antara penderita dan penyandang autisme. Selama ini telah digunakan istilah penyandang bagi indiividu yang "kena" autisme. Lalu siapa penderitanya?
PENDERITA AUTISME ADALAH KELUARGA PENYANDANG AUTISME!
Lho ... kenapa keluarga penyandang autisme berubah menjadi penderita autisme? Ya, itu karena seluruh keluarga menjadi menderita karena kehadiran anak autis di antara mereka. Penderitaannya bukan berupa penyakit dan bukan karena ketularan menjadi autis tapi hidup mereka BERUBAH TOTAL sejak adanya anak autis dalam rumah mereka.
KENAPA JADI MENDERITA?
Karena life support atau dukungan bagi kehidupan si anak autis sangat berat. Bukan hanya secara finansial karena biaya perawatan, pendidikan, terapi dan juga diet yang serba mahal tetapi secara psikis dan moral - yang tadinya baik-baik saja ---> sekarang hancur tercincang-cincang. Sang Ibu yang mungkin pada dasarnya orang rapi dan pembersih harus "merelakan" rumahnya menjadi porak poranda karena aktifitas si autistik yang selalu mengacaukan prinsip kebersihan dan kerapihan. Yang punya hobi mengoleksi pun harus merelakan koleksinya hancur. Kegiatan memasak mendapat beban menu baru karena si autistik tidak boleh memakan makanan yang sama dengan anggota keluarga lain ---> jadi harus ada tambahan waktu untuk menyiapkan makanan spesial. Tidak ada lagi istilah istirahat siang karena si autistik harus diawasi sepanjang hari dan malam di semua lingkungan- terutama di luar rumah, harus dijaga penuh di sekolah, harus didampingi selama bersosialisasi ... dan seterusnya.
Anggaran rumah tangga harus disesuaikan supaya masih ada sisa setelah terpangkas membayar biaya terapi khusus, makanan khusus, hobi khusus, mainan khusus,menyiapkan ruangan khusus, edukasi khusus ... harus berhenti langganan koran, berhenti nonton ke 21, berhenti makan malam di luar, berhenti berolahraga di gym dan beberapa hobi lain harus BERHENTI. Semua demi perkembangan si autistik. Masalahnya tidak semua keluarga "berautistik" memiliki kemampuan finansial yang kuat. Ada yang mapan, 1/2 mapan, 1/4 mapan ...
Bagi keluarga anak auitis, penderitaan itu masih bertambah lagi dengan deretan kasus sosial di mana si autistik yang telah mati-matian mereka perjuangkan mendapat perlakukan tidak pantas dari masyarakat di lingkungan mereka hidup ... mulai dari hinaan, pengucilan, sampai-sampai ke pelecehan seksual ...
Jika si autistik melakukan kekacauan di luar rumah, keluarga harus selalu siap meminta maaf pada masyarakat karena anak autisnya membuat suasana menjadi tidak nyaman, membuat kekotoran, membuat kehancuran, memicu kemarahan ...
Padahal, kalau dipikir-pikir orang tua tidak bersalah karena punya anak autis. Kenapa harus selalu minta maaf ya? Padahal orangtua merawat sendiri anak autisnya tanpa bantuan langsung dari orang lain. Kenapa masyarakat sewot kepada mereka ya? Baik penyandang autis dan keluarganya samasekali bukan sampah masyarakat ... kenapa dimusuhi?
ITULAH BENTUK PENDERITAAN ORANG TUA ANAK AUTIS.
ITULAH SEBABNYA KAMI MENJADI PENDERITA.
Berawal dari joke yang dilontarkan oleh Kepala Sekolah Lanjutan Autis Fredofios ... bahwa ada perbedaan istillah antara penderita dan penyandang autisme. Selama ini telah digunakan istilah penyandang bagi indiividu yang "kena" autisme. Lalu siapa penderitanya?
PENDERITA AUTISME ADALAH KELUARGA PENYANDANG AUTISME!
Lho ... kenapa keluarga penyandang autisme berubah menjadi penderita autisme? Ya, itu karena seluruh keluarga menjadi menderita karena kehadiran anak autis di antara mereka. Penderitaannya bukan berupa penyakit dan bukan karena ketularan menjadi autis tapi hidup mereka BERUBAH TOTAL sejak adanya anak autis dalam rumah mereka.
KENAPA JADI MENDERITA?
Karena life support atau dukungan bagi kehidupan si anak autis sangat berat. Bukan hanya secara finansial karena biaya perawatan, pendidikan, terapi dan juga diet yang serba mahal tetapi secara psikis dan moral - yang tadinya baik-baik saja ---> sekarang hancur tercincang-cincang. Sang Ibu yang mungkin pada dasarnya orang rapi dan pembersih harus "merelakan" rumahnya menjadi porak poranda karena aktifitas si autistik yang selalu mengacaukan prinsip kebersihan dan kerapihan. Yang punya hobi mengoleksi pun harus merelakan koleksinya hancur. Kegiatan memasak mendapat beban menu baru karena si autistik tidak boleh memakan makanan yang sama dengan anggota keluarga lain ---> jadi harus ada tambahan waktu untuk menyiapkan makanan spesial. Tidak ada lagi istilah istirahat siang karena si autistik harus diawasi sepanjang hari dan malam di semua lingkungan- terutama di luar rumah, harus dijaga penuh di sekolah, harus didampingi selama bersosialisasi ... dan seterusnya.
Anggaran rumah tangga harus disesuaikan supaya masih ada sisa setelah terpangkas membayar biaya terapi khusus, makanan khusus, hobi khusus, mainan khusus,menyiapkan ruangan khusus, edukasi khusus ... harus berhenti langganan koran, berhenti nonton ke 21, berhenti makan malam di luar, berhenti berolahraga di gym dan beberapa hobi lain harus BERHENTI. Semua demi perkembangan si autistik. Masalahnya tidak semua keluarga "berautistik" memiliki kemampuan finansial yang kuat. Ada yang mapan, 1/2 mapan, 1/4 mapan ...
Bagi keluarga anak auitis, penderitaan itu masih bertambah lagi dengan deretan kasus sosial di mana si autistik yang telah mati-matian mereka perjuangkan mendapat perlakukan tidak pantas dari masyarakat di lingkungan mereka hidup ... mulai dari hinaan, pengucilan, sampai-sampai ke pelecehan seksual ...
Jika si autistik melakukan kekacauan di luar rumah, keluarga harus selalu siap meminta maaf pada masyarakat karena anak autisnya membuat suasana menjadi tidak nyaman, membuat kekotoran, membuat kehancuran, memicu kemarahan ...
Padahal, kalau dipikir-pikir orang tua tidak bersalah karena punya anak autis. Kenapa harus selalu minta maaf ya? Padahal orangtua merawat sendiri anak autisnya tanpa bantuan langsung dari orang lain. Kenapa masyarakat sewot kepada mereka ya? Baik penyandang autis dan keluarganya samasekali bukan sampah masyarakat ... kenapa dimusuhi?
ITULAH BENTUK PENDERITAAN ORANG TUA ANAK AUTIS.
ITULAH SEBABNYA KAMI MENJADI PENDERITA.
Rabu, 06 Maret 2013
Aturan
Bu Kusumaning Sasi, seorang psikolog mengajarkan kami agar membuat kartu Aturan Belajar , berupa kartu bergambar seperti di bawah. Kartu ini dilaminating lalu ditempelkan di meja belajar anak. Gambarnya ada 4 :
1. Gambar tangan yg disilang, artinya : tidak boleh wara wiri atau mondar mandir
2. Gambar telinga, artinya : harus mendengarkan ibu/guru
3. Gambar mata, artinya : harus memperhatikan cermat tugas
4. Gambar mulut disilang, artinya : tidak bicara saat mengerjakan tugas
Sebelum belajar, kenalkan anak dengan arti gambar2 ini. Itulah aturan saat belajar, yg harus ditaati. Ketika anak mulai akan wara wiri, segera dudukkan kembali dia ke kursi, dan tunjukkan gambar tangan, agar dia ingat kembali aturan belajar. Ketika dia mulai ngobrol, segera tunjukkan gambar mulut. Jaga ekspresi ibu agar tetap tenang tapi tegas, tetap senyum pasti. Pada permulaan, pasti ibu akan capek, karena harus berkali2 mendudukkan anak ke kursi, tidak apa2, santai saja, itu memang proses.
Proses akan cepat berhasil jika diberikan reward, berupa bintang / sticker yg ditempel di poster reward. Setiap kali belajar dan berhasil patuh, berikan sticker. Seminggu katakan 5 hari belajar, berhasil kumpulkan 5 sticker, berikan hadiahnya. Apa hadiahnya ? Bisa bersepeda, main ke pantai, jalan2 ke kebun binatang, dll. Selamat mencoba ! :))
1. Gambar tangan yg disilang, artinya : tidak boleh wara wiri atau mondar mandir
2. Gambar telinga, artinya : harus mendengarkan ibu/guru
3. Gambar mata, artinya : harus memperhatikan cermat tugas
4. Gambar mulut disilang, artinya : tidak bicara saat mengerjakan tugas
Sebelum belajar, kenalkan anak dengan arti gambar2 ini. Itulah aturan saat belajar, yg harus ditaati. Ketika anak mulai akan wara wiri, segera dudukkan kembali dia ke kursi, dan tunjukkan gambar tangan, agar dia ingat kembali aturan belajar. Ketika dia mulai ngobrol, segera tunjukkan gambar mulut. Jaga ekspresi ibu agar tetap tenang tapi tegas, tetap senyum pasti. Pada permulaan, pasti ibu akan capek, karena harus berkali2 mendudukkan anak ke kursi, tidak apa2, santai saja, itu memang proses.
Proses akan cepat berhasil jika diberikan reward, berupa bintang / sticker yg ditempel di poster reward. Setiap kali belajar dan berhasil patuh, berikan sticker. Seminggu katakan 5 hari belajar, berhasil kumpulkan 5 sticker, berikan hadiahnya. Apa hadiahnya ? Bisa bersepeda, main ke pantai, jalan2 ke kebun binatang, dll. Selamat mencoba ! :))
Dribble Bola
Mendrible Bola :
1. Mengajarkan fokus kepada anak
2. Koordinasi kedua belahan otak (kanan dan kiri)
3. Melatih kepekaan dalam mendengar(auditory)...diseimba ngkan dengan nada/lagu.
4. Melatih motorik kasar dan halus
5. Melatih problem solving
Dll.
Kegiatan :
1. Dribble Bola Bobbath terlebih dahulu (bisa yg polos bisa juga yang bergerigi)
2. Dribble dengan tangan 2 lalu satu tangan (ka/ki), lalu tingkatkan dribble bergantian
3. Arahkan mata dan kepala menghadap bola
4. Dribble bola sambil berjalan
5. Dribble Bola dengan mengikuti nada/lagu bisa juga dengan hitungan
6. Tingkatkan kesulitan bola-->ganti bola menjadi bola basket
7. Dribble bora bergantian saling oper bergantian dengan teman
8. Lakukan cara no 2,3,4,5
9. Buat tanda X di lantai lalu dribble bola tepat pada tanda X--> Ukuran X dibuat dari Besar ke kecil....menekankan fokus dan juga latihan pada auditory, kemampuan mengikuti nada.
SELAMAT MENCOBA
1. Mengajarkan fokus kepada anak
2. Koordinasi kedua belahan otak (kanan dan kiri)
3. Melatih kepekaan dalam mendengar(auditory)...diseimba
4. Melatih motorik kasar dan halus
5. Melatih problem solving
Dll.
Kegiatan :
1. Dribble Bola Bobbath terlebih dahulu (bisa yg polos bisa juga yang bergerigi)
2. Dribble dengan tangan 2 lalu satu tangan (ka/ki), lalu tingkatkan dribble bergantian
3. Arahkan mata dan kepala menghadap bola
4. Dribble bola sambil berjalan
5. Dribble Bola dengan mengikuti nada/lagu bisa juga dengan hitungan
6. Tingkatkan kesulitan bola-->ganti bola menjadi bola basket
7. Dribble bora bergantian saling oper bergantian dengan teman
8. Lakukan cara no 2,3,4,5
9. Buat tanda X di lantai lalu dribble bola tepat pada tanda X--> Ukuran X dibuat dari Besar ke kecil....menekankan fokus dan juga latihan pada auditory, kemampuan mengikuti nada.
SELAMAT MENCOBA
Langganan:
Postingan (Atom)