Rabu, 18 Maret 2015

Hidupku untuk mereka

Namanya Ito....ketika aku menjumpai pertama pulang sekolah setelah turun dari mobilnya, segera dia lari dan kemudian melepas sepatunya dan tanpa memandangku sedikitpun dia meneruskan masuk ke dalam kamarnya untuk melompat di trampolin selama 10 menitan dan kemudian baru melepaskan baju seragamnya untuk segera berganti dengan baju rumahnya. Dan setelah itu kemudian meletakkan baju tersebut dalam keranjang baju kotor dan bergegas menuju ke meja makan sambil menunggu makanan yang dihidangkan. Tanpa sepatah kata pun dia hanya melihat ke kanan dan ke kiri lalu melihat piring yang masih kosong berharap makanan segera datang. Tak lama kemudian makanan datang dengan lahapnya menyantap makanan di hadapannya walau menu yang tersedia hanya nasi merah dengan ikan goreng serta sayur manisa kuah bawang putih saja. 
Selesai makan dan minum, dengan mandiri membawa piring ya ke belakang dan kemudian masuk ke kelas terapi, bermain otopet sebentar dan siap belajar. Bersama dengan terapisnya dia belajar dengan segala program yang diberikan. "Riska sementara kamu assisten saya ya" kata terapisnya. Saya siap. 
15 tahun yang lalu aku mulai belajar apa itu Autis, 15 tahun yang lalu Ito berusia 5 tahun dan kini sudah berusia 20 tahun, berbeda dengan dulu, sekarang Ito bertumbuh dewasa dan paham komunikasi, walau saya hanya 6bulan mendampinginya utk kemudian dipindah ke Centre lain dan belajar dengan banyak anak2 dari usia anak hingga remaja dan dengan keunikan masing-masing. 15 tahun lalu saya bertanya mengapa harus menyakiti diri sendiri, mengapa harus menyerang, mengapa harus melakukan kegiatan dengan diulang-ulang, mengapa harus menjajarkan sesuatu, mengapa harus melakukan hal yang sama, mengapa tidak mau ada perubahan, dan masih banyak tanya mengapa. Sekarang jawaban itu sudah ku dapatkan...mereka menjadi baik karena penanganan yang konsisten, mereka menjadi baik karena kontrol dari lingkungan, mereka jadi baik karena cinta dan sayang orang sekitarnya, mereka menjadi baik karena pengakuan, mereka menjadi baik karena kerjasama, mereka menjadi baik karena doa dan perjuangan. 15 tahun waktu yang masih singkat untukku belajar, karena masih banyak kata tanya dalam benak ku untukku tau jawabannya, karena tiap anak berbeda satu dengan yang lainnya. 
Dan didalam 15 tahun ini mengenal dan dekat mereka adalah anugerah luar biasa. Dipercaya untuk mengenal dan dekat dengan mereka, berproses bersama mereka, berjuang bersama mereka, dan berubah bersama mereka. 
Perubahan tidak ada yang instan, perubahan terjadi karena proses dan konsistensi. Perubahan karena hati. Terima kasih murid2ku...wow, ternyata kalian luar biasa ya, karena kalian aku mendapat pekerjaan, karena kalian aku menjadi pribadi yang sabar, karena kalian aku menjadi pribadi yang jujur, karena kalian aku menjadi pribadi yang tulus, karena kalian aku dibentuk dalam hidupku. Dan karena kalian aku masih harus terus belajar tentang itu semua. Terima kasih untuk tetap memotivasi ku. Terima kasih Tuhan, terima kasih anak-anakku. I love u All. 


Riska Timothy
#seumurhidupkuakukanberjalanbersamakalian. I love u. Autis awarness 

1 komentar:

  1. Pengalaman yang identik dengan pengalaman yang aku dapat saat bersama dengan anak-anak spesial ini... panggilan yang Tuhan beri dan percayakan kepada orang orang yang mau lakukan tugas ini dengan hati. God bless

    BalasHapus