Untuk diketahui
85 % orang tua melakukan Diet terhadap putra putrinya yang menyandang Autisme. Bahkan penyandang autisme dewasa pun masih juga menjalankan dietnya walaupun kemampuan komunikasi, interaksinya berkembang. Namun ada juga yang masih belum menjalankan diet dengan berbagai alasan. Namun perlu kita ketahui, hasil dari anak menjalankan diet lebih terlihat khususnya di dalam perilaku.
Mengapa Diet?
1. Gangguan Pencernaan (Sulit buang Air besar, diare, bentuk tinja yang tidak bagus, frekuensinya)
2. Gangguan kesehatan yang terus menerus (batuk, pilek, radang tenggorokan, jamur di mulut, dll)
3. Gangguan konsentrasi
4. Gangguan perilaku (kepatuhan, kehidupan sosial)
5. Ada riwayat Alergi
6. Untuk kesehatan (orang normal dewasa pun juga menjalankan diet untuk menghindari dari penyakit yang berbahaya seperti diabet, asam urat, kolesterol, dll)
Gluten : tepung terigu dan turunannya (biskuit, mie, roti, dll)
Dapat ditemukan pada : gandum, rye, barley, bulgar, dan biji - bijian lainnya. Juga ditemukan di Pati makanan, beberapa cuka, kecap, saus terlayani, perasa, warna buatan, dan pewarna.
Gluten jika tercampur air akan berubah menjadi bahan yang lengket seperti lem. Dalam pencernaan lem ini akan mempersulit pencernaan dan penyerapan nutrisi. Bila sudah pekat dan sulit dicerna, gluten merangsang pertumbuhan bakteri jahat yang menimbulkan gas, toksin (racun), sembelit, kembung dan diare.
Dr. Reichelt secara konsisten dalam contoh urine penyandang Autisme ternyata seperti heroin. Ia lalu membuat hipotesis bahwa gejala-gejala fisik yang tampak pada penyandang Autisme hampir sama persis dengan yang tampak pada kasus penderita penyalahgunaan heroin atau morphin. Sehingga jika makanan itu dihilangkan berarti gejala yang timbul akan membaik.
Kasein
Protein yang ditemukan dalam susu dan makanan yang mengandung susu, seperti keju, krim, mentega, yogurt, es krim, dan beberapa merk margarin. Hal ini juga dapat ditambahkan ke produk non susu seperti keju, kedelai dan hot dog dalam bentuk caseinate.
Menurut salah satu teori, beberapa orang dengan spektrum autisme tidak bisa benar mencerna Gluten dan kasein yang membentuk pengidap atau zat yang bertindak sebagai opsi at dalam tubuh mereka. (Googling yah bila kurang paham)
Para peptide ini mengubah perilaku seseorang, persepsi dan tanggapan terhadap lingkungannya.
Serpihan yang tidak tercerai dengan sempurna yaitu peptide seharusnya dibuang melalui urine. Namun pada penyandang autisme, sebagian peptide ini diserap kembali ke usus, masuk aliran darah, menembus dinding pemisah otak dan masuk ke jaringan otak yang disebut lekat Gutawa (usus yang bocor)
Di otak peptide ini disergap oleh reseptor optimis dan berubah menjadi morphin, yaitu caseomorphin dan gluten morphin. Fungsi otak menjadi kacau dan yang terkena adalah fungsi kognitif, reseptif, atensi dan perilaku.
Tanda peptide yang tinggi dalam tubuh :
1. Mengalami rasa sakit
2. Susah buang air besar
3. Pupil mata mengecil
4. Suka berhalusinasi
5. Cara berjalan yang perlahan
6. Lemahnya penglihatan di malam hari
7. Pernapasan melambat
8. Gatal -gatal
9. Tidak merasakan lapar, sakit, takut, dingin
Itulah sebabnya mengapa jika makanan ini dihilangkan maka gejala'-gejala akan menghilang. Dari beberapa penelitian pemberian diet tanpa gluten dan kasein ternyata memberikan respon yang baik terhadap 81 % anak autisme.
Gula
Gula dipakai untuk jamur menjadi berkembang biak. Stop gula ya.
Selain itu gula menjadi energi baru untuk semakin hiperaktif. Melompat -lompat, kurang fokus, stimming berlebihan, tidak patuh, kurang fokus, emosi tak terkendalikan marah tanpa sebab, menangis dan tertawa tanpa sebab, tantrum dengan menyakiti diri sendiri.
Masalah lain adalah. PENCERNAAN
Tanda fisik anak memiliki jamur berlebihan di saluran cerna :
1. Lidah putih
2. Napas berbau
3. Kentut berbau
4. Bab nya berbau (Buang Air Besarnya berbau)
5. Anusnya merah
6. Perut sering kembung dan banyak gas
7. Keputihan pada wanita baik anak, remaja maupun dewasa
Mengapa anak berjamur :
1. Karena sering sakit
2. Karena sering minum antibiotik sehingga bakteri baik terbunuh
3. Karena jamur membuat toksin yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita menurun, sehingga diserang peradangan dan infeksi
4. Banyak makan gula, manis, kecap, dll
Alergi
Hal lain yang diduga berperan pada masalah autisme adalah alergi dan intoleransi makanan. Gejalanya :
1. Sakit kepala, sakit perut
2. Diare
3. Mual
4. Cengeng
5. Hiperaktif
6. Agresif
7.Gampang marah
8. Infeksi telinga
9. Sulit tidur
10. Terbangun di malam hari
11. Dll.
Bila ada tanda atau gejala di atas, silahkan konsultasi kepada ahlinya. Ahli nutrisi, psikolog, dokter yang paham tentang Autisme
Mari pahami. Peduli Anda sangat berarti bagi penyandang Autisme. Stop KATA AUTISME SEBAGAI BAHAN EJEKAN.
Salam Peduli
Sumber. LRD Bu Any Sonata dan Autisme dan Pola Makan (Rosemary kessick)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar