Anak
saya usia 10 tahun Down Syndrome tapi dalam hal komunikasi belum 2
arah, apa yang harus saya lakukan untuk melatih anak saya agar dapat
berkomunikasi dan dapat madiri sendiri, dan bagaimana caranya untuk
mengetahui bakat minat anak saya?
Jawaban :
1. Sindrom down adalah suatu kondisi
keterbelakangan perkembangan fisik dan
mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom.
Down syndrom secara keseluruhannya mengalami keterbelakangan
perkembangan dan kelemahan akal. Hambatannya adalah memiliki masalah
lambat dalam semua aspek perkembangan yaitu Perkembangan motor kasar
mereka lambat disebabkan otot-otot yang lembek tetapi mereka akhirnya
berhasil melakukan hampir semua pergerakan kasar bila diberi treatment,
lambat
untuk berjalan, perkembangan motor halus dan dan juga motorik oral yang
termasuk di dalamnya bicara dan berkomunikasi.
2. Bagaimana melatih anak berkomunikasi ?
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan di dalam melatih anak untuk berkomunikasi :
A. Perilaku anak sudah cukub baik untuk siap belajar
berkomunikasi. Bahwa anak sudah cukup patuh dan juga melakukan kontak
mata dengan baik. Mulai mengajarkan perilaku dasar, pemahaman, labeling,
spontanitas hingga komunikasi.
PRASYARAT UNTUK MEMULAI BELAJAR BERBAHASA
Anak harus belajar banyak bahasa perilaku sebelum memulai
berbicara. Perilaku – perilaku tersebut dibagi dalam:
1.
Kemampuan Dasar: meliputi mengajar anak untuk MELIHAT (Kontak mata), MENDENGAR
dan MENIRUKAN (Mengcopy).
Anak dikatakan sudah dapat melakukan hal
tsb, kalau dia mulai dapat mengerti apa yang dia dengar dan lihat, serta
melakukannya , maka anak telah mengalami perkembangan bahasa reseptif.
2.
Dapat mengeluarkan suara-suara atau kata.
3.
Bahasa Reseptif: dapat melakukan beberapa jumlah
ketrampilan yang berbeda.
Memahami bahasa dan
memperhatikan , mis,menghentikan
aktifitas untuk melihat pada orang yang berbicara.
Mendengar, mis, menyadari
bahwa apabila ada suara ketukan pintu ,ada seseorang yang ingin masuk.
Mengerti nama-nama
orang,tempat dan benda-benda.
Dapat mengingat dan
mengikuti perintah.
Ingatlah…………
Jangan menganggap anak mengerti
semua yang dikatakan padanya.Walaupun jika, kelihatannya anak mengerti,
mungkin saja dia menggunakan
petunjuk-petunjuk lain (seperti ,isyarat tunjuk,nada suara, atau pandangan mata
yang menunjukkan apa yang anda
maksud).
Komponen dari
Bahasa Reseptif
Perhatian dan
kerjasama
- Kontak
mata : Imbalan adalah hal yang sangat penting untuk mengembangkan kontak
mata.
- Sebelum
memasukkan aktifitas – aktifitas lain dalam kntak mata.Ambil tangan anak
dan goyang .katakan padanya untuk melihat.Putarkan wajahnya menghadap ke
anda.Puji dan beri imbalan ketika dia membuat kontak mata “Bagus!”.
- Memasukkan
kontak mata sebelum meminta anak melakukan berbagai aktifitas, mis, “Kamu
mau bola? Lihat saya dulu. Lihat, ……Bagus. Bola! Ini buat kamu.”
- Puppets,
jack-in-the-box, mainan lain yang menarik . cari perhatian anak
Goyang-goyangkan di depan anak. Puji dia untuk kontak mata.
- Secara
Visual – mendorong mobil – mobilan, menendang bola, memindahkan benda –
benda yang disukai anak- bombing dia untuk melihat ketika benda bergerak.
- Kontrol
Perilaku : Ketika berjanji dengan seorang anak yang tidak dapat berbicara
dan tidak dapat mengerti , hal yang penting untuk memberi batas waktu
sehingga anda dapat bereaksi pada saat itu untuk memberikan reward atau
tidak memberi imbalan.
Salah satu teknik dalam mengatasi
perilaku yang sulit adalah mengabaikan anak dan hanya memperhatikan dia ketika
dia berhenti melakukan hal – hal yang diharapkan anda mencegahnya. Berilah dia
reward berupa perhatian dan ketertarikan anda. Pengabaian tidak akan berguna
apabila dilakukan tanpa reward.
Masing –masing anak mempunyai
prosedur yang spesifik untuk ditangani secara tepat. Apapun prosedur itu di
haruskan konsisten.
Perhatian
- Permainan
“Mulai”- Ketika saya katakana
“Mulai”
Ø Letakkan
sebuah bentuk di dalam sebuah kotak
Ø Memarkir
mobil
Ø Perlahan
– lahan tunda waktu ketika “mulai” dikatakan sehingga mempanjang kemampuan
mendengar anak.
“ Suara apa tadi yang berbunyi ?” –
Detak lonceng, derap kaki, bunyi bel , dll.
Item – item yang dapat mengeluarkan
suara – kantongan plastic , mainan trompet ( berikan dua atau tiga iem saat itu
).Anak memilih objek yang dapat menghasilkan suara.
- “
Dimana suara itu?” Pindah sumber suara ke bagian lain dari ruangan yang
dapat di jangkau pendengaran anak .
- Gunakan
drums, cymbal, garpu dan gelas, dll …Bimbing anak untuk mengcopy urutan
suara –suara atau sejumlah ada dari suatu subjek.
Pengertian
Melalui berbagai pengalaman dengan seseorang , anak belajar
hubungan yang spesifik atau nama-nama objek , gerakan dan kejadian –kejadian
sebagai interaksi.
§ Berbicara
pada anak haruslah yang jelas , gunakan bahasa yang sederhana , pendek untuk
menggambarkan gerakan seperti apa yang anda lakukan bersama anak. Mis,
Rutinitas mandi sehari –hari – “ Waktunya mandi”, “Air”,”Sedang mandi”,” Gosok
sabun “. Minta anak menggosok beberapa bagian tubuh yang berbeda. Bimbing anak
.Setiap aktifitas yang dilakukan diberi nama, hal ini akan membantu.
§ Konsisten
– gunakan kata-kata yang sama untuk orang , tempat dan benda – benda.
§ Label
setiap objek yang diminta anak.
§ Tambahkan
instruksi verbal anda dengan isyarat tubuh , maka anak akan lebih mudah untuk
mengerti perkataan anda.
Minta anak untuk mengambil objek
dari beberapa macam objek(2 sampai 3).
Minta anak untuk mengambil benda –
benda ini, sepatunya , dll
Bermain “ ……..”
§ Berjalan
§ Berlari
§ Melompat
§ Tidur
§ Minum
§ Makan,
dll
Berbicara
Ingatlah bahwa anak harus mempelajari dulu beberapa
ketrampilan sebelum dia dapat memulai berbicara tentang apa yang dia lihat dan
dengar. Di bawah ini adalah beberapa ide yang dapat di pakai untuk
mengembangkan bahasa ekpresif tapi tidak terlalu banyak pemaksaan pada anak
untuk berbicara. Hal ini dilakukan bila waktunya sudah tepat.
- Bimbing
anak untuk mengcopy suara anda selama bermain (mis, suara mobil, suara
binatang , “sst (diam)”, desis ular)
- Bermain
menemukan benda-benda.
Masukkan 6 sampai 10 objek ke dalam
tas yang mudah untuk mengeluarkan benda dan secara teratur bermainlah dengan
permainan “ menemukan “ labellah nama
benda – benda tersebut.
- Gunakan
kesempatan sehari –hari untuk memodel suara – suara untuk meminta sebuah
objek yang disukai. Mis, Kamu mau apa? ( gunakan bahasa yang
sederhana)Bola?sini.Bola. Katakan “Bola”.
- Bimbing
anak untuk menggunakan kata –kata seperti “sudah” ketika sebuah objek
selesai, dan “lagi” jika anak minta untuk meminta ulang sebuah
kejadian/objek.
Beberapa ide ini hanyalah sebagai
petunjuk bagaimana mengembangkan komunikasi anak.
REWARD
- Jangan
di obral
- Tingkatkan
level reward
JEDAH
- Jangan
terlalu lama atau sebaliknya (+ 5 detik) ini untuk di kelas formal
- Fleksibel,
sesuai kesepakatan terapis untuk diluas kelas (interaksi dengan orang
lain)
B. Ciptakan komunikasi dasar dengan spontanitas.
MENCIPTAKAN KOMUNIKASI
Objectif
1.
Meningkatkan keinginan anak untuk berkomunikasi
2.
Membuat komunikasi menyenangkan.
3.
menciptakan kekuatan dari komunikasi .
4.
Meningkatkan spontanitas penggunaan bahasa.
5.
Mengajarkan bicara yang tepat sesuai dengan keadaan.
Prosedur
Program ini untuk anak yang sudah
mempunyai kemampuan untuk menggunakan kata-kata sederhana sebagai ekspresi
keinginannya mendekati benar.Artikulasi tidak perlu tepat, tapi anda dapat
membedakan variasi kata-kata yang anak ucapkan. Untuk anak yang bicaranya belum
berkembang ke level ini,lebih baik buatkan program memilih dan komunikasi
fungsional.
Aturlah situasi yang dapat
memudahkan untuk anak membuat suatu permintaan.Prompt jika perlu dengan
nonverbal (mis, mendekat ke muka anak atau melihat padanya dengan penuh harap).
Kemudian kalau anak belum mengerti juga berikan sedikit prompt verbal,seperti
“Saya mau …………” Jangan memberikan pertanyaan seperti “Kamu mau apa?” Jangan
menanyakan pertanyaan apa yang dia inginkan. Berilah reaksi yang alami untuk memberi
kesempatan anak mengemukakan keinginanya.
Prompt
Mulai dengan prompt penuh.
Kurangi prompt menjadi body languge prompt.
Misalnya
1.
Makanlah makanan yang sangat disukai atau main mainan
yang disenangi di depan anak tanpa menawarkan
kepadanya.
§
Playdoh
§
Kue
§
Aktivitas
Berikan
sepotong kecil ketika dia meminta untuk memudahkan anak mengulang kembali hal
tersebut.
2. Berikan makanan yang tidak disukai atau sebuah karton
pudding (agar anak protes)
3. Nyalakan mainan kipas; matikan dan berikan pada anak.
4. Buka botol bubbles,tiup bubbles , kemudian tutup botolnya
dan berikan botol yang tertutup padanya.
5. Katakan pada anak bahwa tugasnya sudah selesai, tapi jangan
biarkan dia berdiri sampai dia mengatakan “saya
mau pergi”.
6. Aturlah sebuah permainan , sembunyikan satu bagian penting
(mis,dadu,dll), dan katakana “ayo main”.
7. Buatlah sebuah social game (mis, melempar anak ke udara,
menggelitik, dll) sampai anak kelihatan menikmati,
hentikan permainan dan tunggu.
8. Tiup sebuah balon dan perlahan-lahan dikempiskan. Berikan
balon kempes pada anak atau dekatkan balon yang
kemps itu ke mulut anda dan tunggu.
9. Mulailah bersama-sama memasukkan puzzle. Setelah
anakmemasukkan potongan-potongan puzzle berikan dia sepotong yang tidak cocok.
10. Pilihlah sebuah objek yang anak suka atau sebuah mainan yang
mengeluarkan suara dan masukkan ke dalam kotak
dan tunggu.
11. Aturlah anak untuk melukis ( mis, siapkan kertas cat dan kuas
,dll) dan berikan keanak tanpa memberikan air.
12. Katakan pada anak dia boleh bermain keluar , tapi biarkan
pintu terkunci.
13. Ketika anak kelihatannya mau minum,berikan dia gelas kosong.
14. Siapkan makanan tanpa sendok.
15. Ajak anak mandi tapi di kamar mandi tidak ada air.
16. Pegang sebuah buku dan lihat bersama tapi bukunya di balik.
17. Letakkan mainan yang biasanya dipakai, letakkan ditempat yang
salah.
18. Nyanyikan lagu yang disukai dan berhenti sampai anak
melengkapi sebuah kata baru kemudian dilanjutkan nyanyinya.
19. Jika anak ingin diangkat, pegang tangannya tapi jangan
mengangkat dia sampai dia mengatakan “angkat” atau yang mendekati kata itu.
20. Letakkan anak di ayunan . Dorong sedikit .Kemudian pegang
ayunan tunggu sampai anak mengatakan “dorong”
atau kata-kata yang hampir sama.
C. Melatih Kemandirian
Ajarkan untuk
memulai segala kegitan anak dengan melakukan sendiri sesuai dengan
kemampuan. latih mulai dari makan sendiri...memegang sendok sendiri dan
menyuapkan ke dalam mulut sendiri, tentunya dengan kemampuan motorik
halus yang sudah cukup baik. bagamana cara melipat pakaian, pakai kaos
kaki, mencuci piring, menyapu, dll. gunakan atau tentukan step2nya atau
target awalnya dari setiap pembelajaran. Misalnya mengajarkan anak makan
sendiri...
Tahap I latih untuk memegang sendok terlebih dahulu.
Tahap
II latih untuk kekuatan pegangan sendok dengan benda, sehingga
memudahkan anak menyendok nasinya dengan porsi yang sesuai. Juga
latih/bantu anak untuk memotong-motong lauk yang ada.
Tahap III latih dan bantu anak mengarahkan ke dalam mulutnya.
dll.
Beri reward ketika anak berhasil melakukannya. Perlahan demi perlahan
tingkatkan targetnya. Lakukan juga untuk kemanirian yang lainnya, dan
beri konsistensi dalam melakukan (latih setiap saat anak melakukan
kegiatan makan dan usahakan bantuan seminimal mungkin).
5 Hal yang perlu diajarkan pada Para Spesial kita agar dapat mandiri :
1. Kebersihan diri
2. Mengenali makanan sehat
3. Mempelajari Norma dan Nilai Masyarakat
4. Sosialisasi
5. Pendidikan Kognitif
1. Kebersihan diri
Mandi
sendiri, berpakaian sendiri, makan sendiri, kebersihan tubuh, cara
menggososk gigi, cara menggosok badan dengan sabun, membilasnya dengan
air, membersihkan telinga, memotong kuku, masuk rumah kaki harus bersih,
menyapu, mencuci baju, mencuci piring, dll
2. Mengenali makanan sehat
Membedakan
makanan cepat saji dan makanan dengan memasak sendiri, mengajari
memasak, mencuci sayuran dan ikan, menanak nasi, perbanyak membaca buku
tentunya sdh dengan pemahaman, visualkan, ajak ke pasar, memilih bahan
yang segar, dll
3. Mempelajari Norma dan Nilai Masyarakat
Mengajari
sopan santun dalam bertamu, membedakan kepemilikan (milik siapa, rumah
siapa, benda siapa, dll) tata cara bertamu, pemahaman tentang
menghargai, pembedaan anak kecil dan orang dewasa –> perlakuan yang
tepat. cara berkendara, memahami peraturan lalu lintas dan rambu-rambu,
pemahaman aturan-aturan tentang buang sampah, dilarang kencing sembarang
tempat, Maaf dan memaafkan, Berdagang/jual beli, aturan di tempat2
seperti di rumah sakit, Bank, toko, kuburan, gereja,dll. Berbicara
dengan suara pelan ketika berkomunikasi, berbicara dengan suara keras
saat memanggil seseorang dr kejauhan, kepada siapa boleh membentak. dll
4. Sosialisasi
Mengetahui
tentang pertanyaan sederhana, saling menyapa, belajar berkelompok,
bermain berkelompok, Berbagi, percakapan saat sedang menunggu antrian,
berkenalan, dll
5. Pendidikan Kognitif
Adalah
pendidikan yang diberikan kasus per kasus berdasarkan topik. Misalnya
ketika sedang naik pesawat, pada anak di berikan pembekalan bagaimana
proses naiknya, mengurus bagasi, menunjukkan tiket hingga sampai pada
turunnya. Pembekalan kognitifnya adalah lewat pertanyaan seperti
“Bagaimana seandainya saat mau naik pesawat tiket ketinggalan? Bagaimana
seandainya bagasi hilang apa yang harus dilakukan? kemudian kembangkan
dengan pertanyaan-pertanyaan berikutnya…
D. Bagaimana mengetahui bakat anak?
Cari tau lewat kesukaan anak pada bidang tertentu. misalnya musik/ pekerjaan rumah/ aktvitas menggambar/ menyanyi dll.
Bisa juga dengan
sidik jari/ Finger print. Bila sudah dketahui bakatnya maka kembangkan
bakat tersebut, untuk bekal kemandirian.
SELALU ADA HARAPAN BAGI SETIAP ORANG YANG MAU BERUSAHA. BANGKIT DAN LAKUKAN BAGIAN KITA.