Rabu, 30 Januari 2013

DIET


DIET
Beberapa Pertanyaan seringkali kita dengar adalah :
1. Siapa saja yang harus melakukan Diet?
2. Perlukah Diet itu?
3. Sampai Kapan Anak Diet?
4. Apakah Hubungan Diet dengan Perilaku
5. Bila Anak diet, bagaimana dengan vitaminnya atau kebutuhan asupan yang lainnya?
6. Sudah menjalani diet tetapi kok alergi pada makanan yang boleh dikonsumsi, lalu makan apa?
Diet Pada Anak Autis bukan hanya mengurangi volume makanan saja melainkan mengurangi bahkan menghilangkan bahan makanan tertentu yang menyebabkan mencuatnya perilaku setelah anak mengkonsumsi makanan tersebut. Beberapa anak dengan mengkonsumsi Roti Tawar akan meningkat Hiperaktifnya, tidak bisa diam dan susah dikontrol, kurang Konsentrasi dan tidak Fokus. Beberapa Anak dengan minum Susu Sapi maka menjadi susah BAB, Atau BAB-nya Keras. Begitu pula dengan Gula…beberapa anak akan suka tetawa dengan sendirinya tanpa sebab, bahkan susah mengendalikan emosinya. Marah tanpa sebab, Tantrum, Menangis tiba-tiba lalu dengan cepat tertawa tiba-tiba dan bisa menangis lagi.
DIET : Banyak Orang Tua sudah Mendengar, Tahu, Ingin, Mengerti
Mengapa Harus Diet? Karena ada :
1. Gangguan Pencernaan :
- Sulit Buang air Besar
- Diare
- Bentuk Tinja yang tidak bagus
- Frekuensi BAB (tidak konsisten/kontinyu)
2. Gangguan Kesehatan yang terus menerus (Batuk, pilek, radang tenggorokan, dll)
3. Gangguan Konsentrasi
4. Gangguan Perilaku (Hiperaktif, Kepatuhan)

Apa yang harus Dikurangi bahkan Dihapuskan?
GLUTEN
Gluten dan Protein gluten ditemukan dalam GAndum, Rye, Barley, Bulgar, Kamut durum. Juga ditemukan beberapa cuka, kecap, saus teriyaki, perasa, warna buatan, pewarna, Roti -> Kue, Biskuit
Gluten jika tercampur air akan berubah menjadi bahan yang lengket seperti lem
Dalam Pencernaan lem ini mempersulit pencernaan dan penyerapan nutrisi. Bila sudah pekat dan sulit dicerna, Gluten merangsang pertumbuhan bakteri jahat yang menimbulkan gas, sembelit, kembung dan diare.
Gluten dalam Roti sebagai protein yang elastic, sehingga roti dan kue mempunyai struktur yang empuk/renyah.
KASEIN
Protein yang ditemukan dalam susu dan makanan yang mengandung susu seperti keju, krim, mentega, yoghurt, es krim dan beberapa merek margarin.

Beberapa dokter, orang tua dan peneliti mengatakan bahwa anak-anak lain telah menunjukkan perbaikan dramatis dalam kemampuan bicara dan perilaku setelah zat tersebut dihilangkan dari diet mereka. Beberapa juga melaporkan bahwa anak-anak mereka telah mengalami diare sejak memulai diet bebas gluten dan kasein. Penyandang autis menurut salah satu teori tidak bisa mencerna Gluten dan Kasein yang membentuk Peptida, atau zat yang bertindak seperti opiate dalam tubuh mereka. Dari Peptida ini mengubah perilaku seseorang, persepsi dan pemahaman terhadap lingkungan. Para peneliti di AS dan EROPA telah menemukan Peptida dalam urine dan sejumlah besar penyandang autis. Nah Peptida (Serpihan yang tidak tercerna dengan sempurna) ini harusnya dibuang melalui urine. Namun pada penyandang autis, sebagian besar peptide ini diserap kembali melalui usus, masuk aliran darah, menembus dinding pemisah otak dan masuk ke jaringan otak (Leaky Gut)
Di Otak,Peptida disergap OPIOID (bahan kimia yang bekerja dengan mengikat reseptor opioid yang ditemukan terutama di system saraf pusat dan saluran pencernaan) dan berubah menjadi morphin lebih bahaya dari morphin yang dikuonsumsi orang dewasa. Yaitu Casomorphin dan Gluteomorphin. Fungsi Otak menjadi kacau dan terkena adalah Fungsi Kognitif, Reseptif, Atensi dan Perilaku.
Tanda Peptide yang tinggi dalam tubuhnya :
1. Mengalami rasa sakit
2. Susah buang air besar
3. Pupil mata mengecil
4. Cara berjalan perlahan
5. Lemahnya penglihatan di malam hari
6. Pernapasan melambat
7. Tidak merasakan sakit takut lapar dan dingin

Itulah sebabnya mengapa jika kita menghilangkan makanan yang menghasilkan peptide, gejala akan mengihilang
Dari berberapa penelihan pemberian diet tanpa gluten dan kasein ternyata memeberikan respon yang baik terhadap 81% anak autisme.
Susu kedelai juga memiliki peptide yang tinggi dalam urin mereka
Jadi pada berapa anak yang alergi susu sapi lalu menggantinya dengan susu kedelai memang bisa mengurangi masalah pencernaan. Namun banyak anak berkebutuhan khusus autis, semakin lama terlihat hiperraktif , tidak patuh dan susah focus. Itu efek dari morphin yang disebabkan karena kedelai meninggi.

Untuk menegetahui di lakukan tes..
1. tes alergi à diambil sampel darah
2. tes gliaodorphin dan casomorphin





Masalah lain dari pencernaan :
Jamur dan bakteri
Tanda fisik anak memiliki jamur berlebihan di saluran cernanya :
1. Lidah putih
2. Napas berbau
3. Kentutnya bau
4. Eenya bau
5. Anusnya merah
6. Perutnya kembung, banyak gas
7. Keputihan pada wanita (anak, remaja dan dewasa)
Mengapa anak berjamur :
1. Karena sering minum autibiotik, sehingga bakteri baik terbunuh
2. Banyak makan gula manis pemanis masih menelan odol,hobi makan kecap ,dll
3. Karena sering sakit à jamur membuat toksin yang melemahkan system kekebalan tubuh kita menurun, sehingga sering di serang peradangan dan infeksi (batuk,flu,demam dll)

Selain gluten dan kasein maka yang kita harus stop adalah GULA. STOP GULA !!!!
Gula dipakai untuk jamur menjadi berkembang biak selain itu gula jadi energy baru untuk meningkatkan hiperaktif

Bagaimana bisa tahu kalau kebanyakan casein, gluten? Dilihat dari bentuk tinja-nya atau juga ada hal-hal lain yang mempengaruhi.


TUHAN MELIHAT USAHA MANUSIA.
JANGAN BERHENTI BERDOA,TETAP BERUSAHA DAN SELALU ADA HARAPAN UNTUK KITA SEMUA
TUHAN MEMBERKATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar