Objektif
1. Membangun dasar untuk berbicara
2. Meningkatakan vocal
3. Membenahi artikulasi
4. Mengurangi ekolati
5. Mengurangi bicara monoton dan seperti robot
Prosedur
Hal ini sebaiknya dilakukan dalam kesempatan yangkurang
formal . Tergantung pada fase mana yang diberikan pada anak. Sebaiknya tidak
usah menggunakan kata “bilang / katakan”,tapi berikan model suara / kata yang
sederhana. Penting sekali untuk membuat aktivitas ini menyenangkan .Untuk
beberapa anak akan menolong jika mereka di dudukkan di kursi.Beberapa anak
dapat menikmati hal ini dengan di drill, tapi anak yang lain lebih responsive
jika dilakukan dengan bermain .Ketika membuat model berbicara, cobalah apakah
anaklebih baik memakai gambar atau tidak . Pemberian dengan gambar / kartu dapat
memberikan konteks yang berarti untuk bicara,tapi pada beberapa anak menambah
gambar / kartu akan menjadi distraksi.Untuk anak yang tidak bisa memakai gambar
, anda dapat melatih ketrampilan – ketrampilan fisik dengan mengatakan kata –
kata dengan mengajarkan artinya dan kemudian kombinasikan semuanya.
Guru harus menyiapkan imbalan jika anak benar. Berikan
dengan suasana bercanda (mis, sambil menggelitik katakana, “Ayo,kamu bisa
mengatakannya” ).Berikan imbalan untuk semua respon positif anak .Gunakan imbalan
yang levelnya lebih rendah untuk duduk dan perilaku yang manis dari anak ,
simpan imbalan yang paling berarti untuk vocal yang diucapkan .
Perintah untukmempermudah bahasa :
- Pilih suara dan kata – kata yang sering dikeluarkan anak
- Pilih
suara yang dapat meningkatkan ketepatan (mis,”m” dari pada “z”).
- Pilih
suara yang dapat memotivasi dan lebih fungsional (mis, suara binatang :
“moo”, “baah”,”sss”) .
- Pilih
kata – kata yang dapat memotivasi dan fungsional bagi anak (mis,kue,
jus,TV,buka,tidak,pergi,uh-oh,lagi ,keluar,dll).
- Tunjukkan
anak sebuah gambar atau sebuah objek selama tugas (kecuali bila hal ini
menjadi distraksi).
- Kata –
kata digunakan dengan suara yang spesifik (mis,”K_ue”)
- Bekerjalah
dalam suasana yang menyenangkan (mis, di Mc.Donald’s, sambil berayun ,
dalam bak pasir ,di kolam renang,dll)
- Tirukan
suara anak
- Isyarat
tubuh yang berhubungan dengan vocal berguna sebagai bantuan visual
Prompt
Gunakan prompt fisik atau demonstrasi . Perlahan – lahan
prompt di kurangi.
Prasyarat
Anak sudah dapat mengeluarkan suara –suara spontan dan
kontak mata yang baik dan sudah master paling sedikit tiga respon imitasi non
verbal.
Kriteria Master
Anak melakukan respon benar eight of ten tanpa prompt.Diuji
paling sedikit satu orang guru tambahan.
Fase 1
Meningkatkan vokalisasi
Ketika anak bebicara sebagai
ungkapan sesuatu , puji dia.Bekerjalah ketika anak sedang dalam mood yang baik
dan berilah aktivitas yang di sukai (mis,
berayun,melompat,berenang,makan,dll).Untuk meningkatkan vocal; ulangi apapun suara yang di buat anak.Catat
aktivitas –aktivitas yang dapat membuat anak mengeluarkan vocal secara spontan.
Dapat juga gunakan musik,menyanyi dan benda – benda yang bergerak atau
mengeluarkan suara ketika anak meniupnya(mis,peluit,bubble,dll).
Gunakan gerak dan lagu – lagu
yang bisa mendatangkan vocal.Usahakan agar anakdapat menyelesaikan kata/kalimat
yang diucapkan guru. Cobalah dengan lagu bintang kecil , A-B-C’s,dll.
Fase 2
Imitasi Oral Motor
Mulai ketika anak sudah menguasai
Imitasi Nonverbal di fase 2 dan 4.Untuk memulai pilih tidak lebih dari tiga
item dan tambahkan satu item kalau masing –masing sudah dikuasai.Guru
mendemonstrasikan gerakan dan katakana”Tirukan”.
Imitasi Oral Motor
-
mengeluarkan lidah
-
buka mulut
-
sentuh gigi,dll
Fase 3
Memanipulasi Objek dengan suara
Guru mengatakan “Tirukan ”dan
mendemonstrasikan gerakan dengan objek dan buatlah suara yang berhubungan
dengan objek.
Mis;
- mendorong mobil “vroom”
- bermain dengan singa “roar”
- mengangkat telepon “halo”
Fase 4
Perbedaan temporal
Mulai ketika anak sudah sering
berkata – kata dengan bervariasi sebagi ungkapan.Aturlah suasana yang
menyenangkan,tapi tetap terstruktur dan mempertahankan fokusnya.Minta anak
untuk mengucapkan suara – suara yang pernah anda dengar anak
mengucapkannya.katakan padanya “katakan”.Prompt anak dengan membuat model suara
yang pernah anda dengar anak mengucapkannya.Tunggu respon anak lima detik. Jika
anak membuat suara saat itu, beri imbalan seketika.Dalam fase ini,tidak masalah
apabila anak membuat suara yang tidak persis seperti yang kita minta,selama hal
itu terjadi setelah kita memintanya.
Fase 5
Imitasi Suara dan kata
Mulai ketika anak sudah membuat
perbedaan temporal (fase 4)80% .Mulai dengan lima suara atau kata yang mudah
dan tambahkan satu ketika masing – masing sudah di kuasai.Jika anak ekolali
atau mengoceh ,anda selalu meminta kata – kata yang pernah anda dengar.Juga
pilih suara dari kata – kata yang fungsional bagi anak.Termasuk makanan
kesukaan atau mainan dan item yang familiar sehari – hari (mis,sepatu ).Katakan
pada anak, “Katakan / bilang,’[suara/kata]’”.
Tekankan pada suara atau bagian
kata yang dia sudah bisa mengatakannya.Hal ini untuk membantu memperjelas item
yang anda katakan , tapi hal ini pada beberapa anak dapat menjadi distraksi
Vokal yang mudah
Ah ; oh ; oo ; ee ; ay
Konsonan yang mudah
M ; b ; p ; d
Suara – suara yang lebih sulit
W,h,t,n
Aw,uh,oo,er,er
A,e,i,u,ow,oy
G,k,f,v,ng,y
R,l,c,s,t,z
J,wh
Fase 6
Penggabungan
Mulai ketika anak sudah menguasai
lima suara di
fase 5. Gunakan suku kata yang terdiri dari konsonan dan vocal yang sudah
dipelajari anak.Minta anak untuk mengucapkan suku kata pertama, tunggu
responnya, kemudian suku kata kedua sampai anda dapat memasukkan kedua suku
kata sekaligus dan anak dapat berespon dengan benar.
Penggabungan
M+ah,oh,ee,ay
B+_________
D+_________
Uh,ay,oo+P
Uh,ay,ey+S
Fase 7
Suara tanpa melihat isyarat
Mulai ketika anak sudah menguasai
paling sedikit 10 suara di fase 5.Minta
anak membuat kata/suara ,tapi tutup mulut anda sehingga anak tidak dapat
melihat bagaimana caranya mengucapkan suara itu.
Fase 8
Imitasi Modulasi
Minta anak untuk mengatakan
sebuah kata atau suara . Imbalan diberikan ketika anak menirukan seperti suara
yang anda buat.
Modulasi
Keras / pelan
Lama / pendek
Berirama
Nada suara berubah – ubah
Fase 9
Berantai
Anak sudah dapat mengkombinasi
dua suku kata menjadi kata
Sejenis ; mama ; da – da; papa;dll
Membedakan satu vs dua suku kata : da vs dada;bi vs bibi;dll
Tidak sejenis ;ma-mi;ka-ki;ba-bi;dst
Fase 10
Imitasi kata / artikulasi
Anak sudah bisa meniru kata dan
artikulasi yang lebih baik .Target suara yang tepat dan kadang-kadang anak
mengucapkan benar tapi belum master.Yang paling penting adalah memperbaiki
kesalahan astikulasi.Gunakan pujian yang berlebihan dan bernilai tinggi sebagai
imbalan apabila suara yang diucapkan mendekati benar. Catat suara- suara yang
dapat diucapkan dengan baik untuk pemeliharaan.Hati-hati jangan memperbaiki
bicaranya dengan berlebihan .Anda harus menerima perbaikan suara 75 sampai 90
persen.Jika hasilnya kwalitasnya menengah,anda dapat memujinya dan memperbaiki
bicaranya dengan memberi model,tapi tidak meminta anak mengulanginya.Anda
mengoreksi artikulasinya paling jelek sekitar 10 sampai 25 persen.Contoh
mengoreksi respon anak seperti ini,”Katakan,’K-A-K-I’”.
Untuk membuat latihan imitasi
verbal menjadi menarik,anda dapat men-drill-nya dalam
Aktivitas lain.Mis,Bagi anak –
anakyang menyenangi puzzle atau menyusun balok-balok, anda dapat memintanya
mengatakan satu kata dahulu , baru kemudian anak mendapat sepotong puzzle atau
balok yang sedang dikerjakan.Cobalah hal ini dengan kartu-kartu gambar yang
apabila anak dapat mengatakan sebuah kata , anak mendapat kesepatan memegang
kartu atau melihat kartu tersebut.Anda dapat juga melakukan sambil bermain
tangkap bola,melompat,di trampoline,berenang,meluncur,dll.
Fase 11
Imitasi Phrases(kalimat)
Anak harus menirukan dua sampai lima kata phrases dengan artikulasi yang
jelas. Biasanya kwalitas dari artikulasi menjadi menurun dengan meningkatnya
panjang kalimat.Anda harus melatih menabah panjangnya kata – kata dalam kalimat
lebih dari pada apa yang anak dapat katakan dengan mudah.Jika anak bisa tiga
kata,pecah kalimat yang panjang menjadi kelompok dua atau tiga kata . Cobalah
menggabungkan kata –kata dalam kalimat yang natural sehingga bicara anak tidak
kedengaran bergelombang.
KESULITAN ARTIKULASI
Kebanyakan anak – anak autistic
yang anda latih , baru belajar berbicara .Ingatlah selalu perkembangan level
anak .Ketika kita berinteraksi dengan anak yang kemampuan syarafnya usia satu
tahun,kita secara naluri tahu tidak usah mengkoreksi kesalahan artikulasi ,
kita lebih berusaha untuk membuat ana berkomunikasi secara verbal.Kitapun harus
melakukan hal yang sama pada anak autistic usia tiga-empat tahun yang kemampuan
bicaranya seperti anak usia satu tahun ,buatlah model dengan memperjelas
artikulasi pada belakang kata .Selain belajar,bicara adalah proses perkembangan
yang harus memberi kesempatan waktu untuk berkembang dengan wajar.Ketika tidak
ada kemajuan , strategi-strategi dibawah ini dapat membantu:
- Ketika bekerja dalam imitasi verbal adalah penting untuk membuat pengalaman sepositif mungkin .
- Jika mengkoreksi respon harus dilakukan ,lakukanlah dengan kata-kata yang memberi semangat.
- Ketika artikulasi suara tidak jelas ,terimalah hal itu dan berilah imbalan untuk responnya.
- Ketika anak belajar untuk berbicara, bentuklah artikulasa (mis,perlahan tapi mendekati benar ).
- Penting untuk menerima kekurangan lafal anak dan memberi model artikulasi yang jelas (mis,”Bagus,K-u-e”).
- Pada akhirnya jangan menerima respon artikulasi yang kurang jelas,tapi buatlah hal itu dengan cara bermain/menggoda(mis,ketika sebenarnya anak menginginkan susu,”oh,kamu mau apel”).
- Dengan memanfaatkan program perbedaan reseptif yang sedang dipelajari anak,anda dapat mengidentifikasi anak yang mana yang artikulasinya sudah jelas dan yang mana yang belum.
- Identifikasi kesulitan suara-suara anak dan fokuskan mereka pada program imitasi verbal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar