Minggu, 10 Juni 2012

Makna Perilaku Pada Anak Autis



Disadur dari dunia di Balik Kaca - Donna William (dari Kacamata sebagai seorang penyandang ASD)

1. Mencocokkan atau memasangkan benda
  • Membuat keterkaitan di antara benda-benda
  • Menunjukkan bahwa hubungan antara dua benda tersebut atau lebih bisa terjadi 
  • Melihat benda dan melakukan berulang-ulang memberiku harapan bahwa jika konsep tersebut terjadi, maka suatu hari ada kemungkinan aku bisa merasakan dan menerima hubungan-hubungan tersebut di dalam dunia
  • Aku selalu berada di dalam dunia yang terdiri dari banyak benda
2. Mengurutkan benda dari simbol
  • Membuktikan bahwa konsep tentang kepemilikan memang ada
  • Memberi aku harapan bahwa suatu hari nanti, aku juga dapat memiliki sebuah tempat yang khusus dan pasti; di tempat tersebut, aku juga akan selaras dan menjadi bagian dari dunia
  • mengurutkan benda dan simbol busa juga menciptakan keteraturan
  • membuat symbol yang mewakili dunia lebih mudah dipahami
3. Pola
  • Kesinambungan bahwa segala sesuatu tidak akan berubah untuk waktu yang cukup lama asmpai aku bisa meraih sebuah tempoat yang pasti di tengah-tengah situasi kompleks di seputarku
  • Sedangkan batas lingkaran atay garis dibuat untuk melindungi dari serangan segala hal yang hidup di luar dan di dalam dunia
4. Membuka dan menutup mata dengan cepat
  • Yntuk memperlambat sesuatu atau membuat mereka seperti terlepas, dan karenanya tidak terlalu menakutkan, seperi potongan-potongan film
  • menghidup-matikan lampu dengan cepat memiliki elemen yang serupa
5. Menghidup-matikan lampu
  • Serupa dengan di atas, tetapi suara klik yang menyertai merupakan sesuatu yang sifatnya tidak pribadi, sebuah hubungan dengan dunia luar yang bisa dipahami, seperti lonceng atau musik
  • Dia memberi sensasi gembira yang tidak pernah diberikan oleh segala bentuk sebtuhan, dan memberikan rasa aman
  • Semakin terpola dan semakin mudah diduga, semakin menenangkan
6. Menjatuhkan benda berulang-ulang
  • Kebebasan
  • Membuktikan bahwa berlari meniji kebebasan untuk membiarkan emosi-emosi yang baik menyentuh kita tanpa rasa sakit; dan kebebeasan untuk membiarkan emosi-emosi tersebut keluar; dan tidak terlalu takut oleh emosi-emosi yang datang dari dalam.
7. Melompat-lompat
  • Melompat dari ketinggian sama dengan menjatuhkan benda berulang-ulang, meskipun lebih samar, yang merupakan ungkapan simbolis dan keinginan untuk bebas
  • Tindakan ini juga memberi harapan, memberi keyakinan bahwa konsep itu memang ada sehingga perasaan tersebut, meskipun saat ini hilang, secara teori merupakan sesuatu yang mungkin
  • Melompat-lompat juga merupakan upaya untuk menyelaraskan seluruh tubuh dengan sebuah ritme, sama dengan mengayun-ayun tubuh.
8. Memindah-mindahkan kaki dari satu kaki ke kaki yang lain
  • Aku selalu melihat adanya kegelapan yang menakutkan yang memisahkanku dengan "dunia". Untuk melompati kegelapan khayalan menuju dunia yang lain, aku harus melakukan satu loncatan besar, barangkali itu tercermin dari goyangan kaki ke depan ke kaki kebelakang
  • Aba-aba yang diberikan sebelum orang berlari : "Siap, satu, dua, tiga, lari melalui kegelapan ke sisi yang lain,"barangkali bisa menggambarkan kondisiku dengan baik.
  • Anehnya aku selalu takut untuk melompat jika ada orang yang berusaha mendekatiku
  • Aku pernah mencoba lari gawang tetapi membiarkan kakiku menyentuh papan rintangan karena pada menit-menit terakhir aku terlalu takut untuk melompatinya 
9. Bergoyang-goyang, Tangan gemetar, membenturbenturkan kepala, menjentik-jentikkan objek, memukul-mukul dagu
  • Memberikan perasaan aman dan terlepas sehingga mengurangi kecemasan batin dan ketegangan yang terus bertumpuk sekaligus menurunkan rasa takut
  • Semakin ekstrem gerakannya semakin besar perasaan yang harus aku lawan
10. Membentur-benturkan kepala
  • Untuk melawan ketegangan dan menciptakan ritme ketukan di dalam kepala, dilakukan jika pikiranku menjerit terlalu keras sehingga aku tidak dapat bersenandung atau mengulang-ulang ritme yang menghipnotis yang bisa membantuku tenang
11. Menatap menembus sesuatu, seperti menatap sesuatu yang lain
  • Sebuah upaya untuk memahami apa yang terjadi di sampingku dengan melepaskan diri dari rasa takut dan merasakan gambaran visual secara tidak langsung 
  • Jika aku menatap pada sesuatu secara langsung, apapun yang kulihat seringkali kehilangan dampak dan makna
  • Dengan cara inilah aku bisa banyak belajar di tahun terakhir Sekolah dasar, meskipun guruku tidak pernah menyadari bahwa inilah satu-satunya cara untuk memahami sesuatu secara mendalam. Hal serupa terjadi ketika aku bermain musik
  • aku akan kehilangan kemampuan jika aku melihat ke arah jari-jari tanganku dan memikirkan apa yang mereka lakukan 
  • jika aku memalingkan muka dan menyetel "Pilot Otomatis" maka musik akan mengalir dan aku bisa mencipta
  • Segala sesuatu harus dilakukan secara tidak langsung. Aku harus secara terus menerus memperdaya otakku sehingga dia cukup santai untuk memahami segala sesuatu
12. Tertawa
  • Sering dilakukan untuk melepasan rasa takut, tekanan dan rasa cemas
  • Perasaan-perasaanku yang sesungguhnya terlalu terlindung, sehingga tidak bisa menunjukkan adanya kesenangan melalui sesuatu yang sifatnya terlalu langsung yang dirasakan dan dipahami oleh orang lain sebaga tawa
  • Carol selalu tertawa. Carol merupakan penjelmaan dari rasa takutku terhadap perasaan yang dimunculkan dalam karakter yang pandai bergaul dan selalu tertawa
13. Bertepuk tangan
  • Bagiku bertepuk tangan merupakan cara yang baik untuk menunjukkan kegembiraan
  • Tetapi, bertepuk tangan juga berarti - sebagai tanda bahwa suatu kegiatan atau peristiwa berakhir akan disusul oleh kegiatan atau peristiwa lain
  • Tertawa juga bisa merupakan upaya untuk mengeluarkan diriku dari kondisi seperti mimpi yang tidak dapat dihindari
14. Menatap ke dalam kekosongan atau menembus benda-benda, juga memutar-mutar benda atau badan, atau berlari-lari berputar-putar
  • Sebuah cara untuk melepaskan kesadaran diri agar bisa santai atau untuk mengatasi rasa bosan yang diakibatkan oleh ketidak mampuanbku untuk mengungkapkan diri sendiri, atau untuk merasakan sesuatu yang kulakukan
  • Dalam arti yang lebih ekstrem, semua ini merupakan bentuk bunuh diri mental, ketika seseorang melepaskan harapan untuk mampu meraih atau dipengaruhi
15. Merobek-robek kertas
  • Secara simbolis melambangkan hancurnya ancaman akibat kedekatan
  • Juga sebuah tindakan simbolis yang melambangkan pemisahan dari orang dari orang lain untuk mengurangi rasa takut
  • aku sering melakukannya jika aku harus mengucapkan selamat tinggal pada seseorang, seakan-akan aku secara simbolis harus menghancurkan terlebih dahulu kedekatan agar aku tidak merasa ditinggalkan atau kehilangan
16. Memecahkan gelas
  • Secara simbolis melambangkan hancurnya tembok yang tidak tampak yang emisahkan aku dengan orang lain
  • Apakah ini tembok yang memisahkan pikiran sadar dengan bawah sadar?
17. Keterpikatan oleh benda-benada yang berwarna-warni dan mengkilat
  • Berusaha memahami konsep keindahan di dalam kesederhanaan 
  • Juga untuk menghipnotis diri agar bisa tenang dan santai
  • Kadang-kadang benda-benda tersebut melambangkan kedekatanku dengan orang-orang yang hidup di dalamnya
  • Benda-benda tersebut bisa diberikan oleh orang terkait, tetapi bisa juga tidak
  • Warna-warna khusus : biru seperti Bibi Linda, Kancing berwarna kuning emas seperti seorang teman yang lain, Potongan gelas seperti Carol yang kutemui di taman, kain kotak-kotak berarti nenek, dan seterusnya
  • Aku mengaitkan benda-benda tersebut dengan mereka karena benda-benda tersebut bisa menangkap rasa tentang mereka.
18. Menyakiti diri sendiri dan dengan sadar melakukan hal-hal memalukan untuk memicu reaksi shock pada orang lain
  • Untuk menguji apakah seseorang benar-benar nyata
  • Karena semua orang dianggap tidak nyata, dan karena semua perasaan sepertinya berhenti pada sebuah titik penguji mental sebelum perasaan tersebut disalurkan pada orang-orang etrtentu, aku sering bingung apakah seseorang benar-benar nyata
19. Mengotori diri sendiri dengan sengaja
  • Untukku tindakan ini dimulai dalam kondisi setengah sadar
  • Aku percaya bahwa ini merupakan dorongan bawah sadar untuk secara sadar memahami diriku dan "kebebasan untuk menjadi diri sendiri"
  • Sebuah tindakan tegas untuk membebaskan diri dari kontrol yang berlebihan dengan bertindak dan tidak selaras dan tidak terkendali, yang dengan mudah membuat orang lain merasa jijik. Merupakan ungkapan rasa frustasi karena harus selaras tanpa memperoleh keuntungan emosional yang nyata dari keselarasan tersebut
  • Ini juga merupakan upaya untuk meyakinkan diriku
  • Untuk membuktikan bahwa orang bisa melepaskan kendali diri demi memenuhi pengharapan orang lain
  • Perasaan yakin tentang adanya "kebebasan untuk menjadi diri" yang diperoleh seseorang melalui tindakan ini, memberi dia keberanian untuk mencoba meraih keluar
  • Aku pernah melakukan ini sekali, ketika aku sekali lagi menemukan keberanian untuk keluar dari penarikan diriku dan meskipun sikap ini mengesalkan orang tuaku, aku harus mengatakan bahwa ini merupakan tahapan penting yang harus kulalui agar aku bisa terus berkembang 
  • Ini juga merupakan carra simbolis untuk menjadikan lingkungan seseorang yang merupakan langkah awal diterimanya dunia luar di luar tubuh seseorang. Dari sebuah tubuh ke sebuah ruangan. dari sebuah ruangan ke sebuah rumah. dari sebuah rumah ke sebuah jalan. Dari sebuah jalan ke sebuah dunia
20. Kontak fisik yang aman
  • Adalah kontak yang tidak disertai ancaman untuk meraih atau memanfaatkan 
  • Menyisir rambut atau menggelitik sesuatu merupakan contoh dari kontak fisik yang aman. Menggelitik lengan atas secara khusus dianggap sebagai kontak fisik yang tidak mengancam. Selain tidak terlalu pribadi, lengan atas juga merupakan bagian tubuh yang lebih terpisah
  • Secara sosial dia juga kurang dihargai dibandingkan misalnya dengan wajah
  • Karena itu menggelitik lengan atas membawa makna sosial yang kurang berarti bagi orang yang melakukannya
  • Rambut sepertinya memiliki arti serupa, artinya merupakan bagian tubuh terpisah
  • Sekali lagi, orang harus bisa membedakan mana sentuhan langsung dan mana sentuhan tidak langsung, sehingga orang yang disentuh tidak merasakan sensasi fisik akibat sentuhan tersebut
  • Jika tidak, semua sentuhan akan dirasakan sebagai hal yang menyakitkan atau kalaupun ditoleransi, orang yang disentuh akan menagnggap dirinya terbuat dari kayu.
  • Dengan kata lain dia menganggap jiwanya telah meninggalkan tubuhnya sehingga dia tidak tersentuh oleh sesuatu yang oleh orang lain dianggap sebagai sentuhan. 

dikutip dari Buletin LRD-jakarta


Tuhan ....
Terima kasih atas kepercayaan yang Kau berikan kepada kami
Atas anak kami
Untuk mendidiknya, untuk mengajarnya, untuk memaknainya
Kau berikan kepada kami Anak Spesial, karena Kau juga Spesial bagi kami
sehingga Kau bentuk kami juga menajdi Spesial di mataMu
Kami tahu Tuhan...
Engkau yang menanam, engkau juga yang menenun
dan hari demi hari anak kami akan semakin disempurnakan olehMu
Kami Mengucap Syukur padaMu. Semua adalah AnugerahMu yang terindah. 
Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar